Ahad 25 Oct 2020 01:30 WIB

NATO: Yunani dan Turki Sepakat Batalkan Latihan Perang

NATO menyampaikan kabar Yunani dan Turki batalkan latihan perang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Hafil
NATO: Yunani dan Turki Sepakat Batalkan Latihan Perang. Foto: Sistem pertahanan udara S-400 milik militer Turki yang dibeli dari Rusia.
Foto: mei.edu
NATO: Yunani dan Turki Sepakat Batalkan Latihan Perang. Foto: Sistem pertahanan udara S-400 milik militer Turki yang dibeli dari Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyampaikan kabar bahwa Yunani dan Turki sepakat untuk membatalkan jadwal latihan perang Semula, latihan itu direncanakan berlangsung pekan depan, pada libur nasional kedua negara.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan hal tersebut usai memimpin pertemuan virtual para menteri pertahanan negara-negara yang tergabung dalam NATO. Menurut dia, itu pertanda baik bagi kedua sekutu NATO yang sekaligus rival.

Baca Juga

"Ini adalah langkah-langkah ke arah yang benar, mereka membantu mengurangi risiko insiden dan kecelakaan," ungkap Stoltenberg, seperti dikutip dari laman Aljazeera, Sabtu (24/10).

Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Turki menuduh Yunani merencanakan manuver militer di Laut Aegea pada perayaan hari nasional Turki 29 Oktober. Turki membalas dengan mengumumkan latihan perang pada 28 Oktober, hari libur nasional Yunani.

Kedua negara tetangga itu bertahan dalam sengketa dan ketegangan yang meningkat karena klaim atas sumber daya hidrokarbon di Mediterania timur. Ada pandangan yang tumpang tindih tentang sejauh mana landas kontinen mereka.

Ketegangan berkobar pada Agustus 2020, ketika Turki mengirim kapal penelitian Oruc Reis ke perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus. Bulan lalu, Turki menarik Oruc Reis untuk kemungkinan diplomasi sebelum pertemuan puncak Uni Eropa.

Pada forum Uni Eropa, Siprus berencana meminta sanksi terhadap Turki, tetapi mengirimkannya kembali bulan ini, memicu teguran marah dari Yunani, Prancis, dan Jerman. Sekjen Stoltenberg mengungkit situasi itu dengan para menteri Yunani dan Turki.

"Saya akan mengatakan bahwa kami melakukan pembicaraan yang baik dan konstruktif dan sekutu menyatakan dukungan kuat untuk mekanisme pengurangan konflik NATO. Saya menyambut baik langkah konkret ke arah itu dengan pembatalan latihan," kata dia.

Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly juga memuji keputusan Turki dan Yunani membatalkan latihan militer. Dia menekankan perlunya menghormati hukum internasional dan memulihkan stabilitas di kawasan tersebut.

Sumber:

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/23/greece-and-turkey-agree-to-cancel-war-games-nato-chief

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement