Jumat 23 Oct 2020 22:34 WIB

Pemprov Jateng Antisipasi Klaster Covid dari Libur Panjang

Pemprov Jateng antisipasi terjadinya klaster penularan Covid-19 dari libur panjang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan fokus memantau pergerakan aktivitas serta pengamanan sejumlah objek wisata pada libur panjang akhir Oktober ini. Salah satunya untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19 yang baru dari libur panjang.

Bersama dengan aparat Polda Jawa Tengah serta petugas gabungan lintas sektoral, Pemprov Jawa Tengah menyiapkan pos pantau dan pos mobile (bergerak) di sejumlah lokasi wisata, yang diperkirakan bakal dipadati pengunjung.

Baca Juga

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan, tiga pos pantau bakal didirikan di Exit Tol Brebes, Gerbang Tol (GT) Kalikangkung dan Simpang Bawen- Ambarawa.

Pos pantau tersebut didirikan untuk melihat kenaikan volume arus lalu lintas serta untuk  melakukan rekayasa lalulintas, bilamana terjadi lonjakan jumlah kendaraan.

Untuk kewilayahan petugas gabungan akan berkoordinasi dengan masing- masing satuan wilayah (Polres) serta pemerintah daerah melalui pos bergerak. "Nanti petugas akan mobile untuk memantau kewilayahan," jelasnya, di Semarang, Jumat (23/10).

Satriyo mengatakan, pergerakan masyarakat yang akan memanfaatkan waktu libur panjang -diprediksi- bakal mulai bergerak dari daerah asal pada Selasa (27/10).

Karena Pemerintah telah menetapkan cuti bersama pada hari Rabu (28/10) dan Jumat (30/10) sebagai hari libur. Sementara, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis (29/10).

"Kami memprediksi, kenaikan pergerakan jumlah kendaraan di Jawa Tengah mencapai kisaran 10 persen hingga 40 persen dari pergerakan kenddaraan normal," ujarnya.

Ia juga menyebut, ada enam wilayah yang mendapatkan perhatian khusus. Di antaranya sekitar wisata Bandungan dan Dusun Semilir di Kabupaten Semarang; Obyek wisata Belik dan Owabong di Kabupaten Banyumas.

Obyek wisata Dieng serta perbatasan Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara juga tak luput dari perhatian, di antaranya Gunung Sikunir dan Candi Arjuna. Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo juga diminta untuk mengantisipasi kecelakaan. Bus berbadan lebar disiapkan kantong parkir di Terminal Mendolo. 

"Karena jalur kembali dari Dieng itu turunannya panjang dan sangat rawan terjadi kecelakaan," ujarnya.

Satriyo juga menyampaikan, sesuai koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, juga akan dilakukan rapid test secara sampling oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah.

Pelaksanaannya akan dikonsentrasikan di GT Kalikangkung dan sejumlah tempat tujuan wisata, seperti Dusun Semilir, Owabong, Tawangmangu dan kompleks Candi Borobudur. "Nanti juga akan ada Mobile PCR (Polymerase Chain Reaction) di sana," ucapnya.

Masih terkait antisipasi libur panjang, tambahnya, secara nasional, pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2020 kendaraan bersumbu lebih dari tiga, dari arah barat Jawa Tengah dilarang masuk jalan tol.

Namun bakal dialihkan mulai dari Cikarang Barat ke jalan nasional dan baru masuk tol lagi di Palimanan. Rekayasa ini juga berlaku sebaliknya pada tanggal 31 Oktober sampai 2 November 2020 nanti.

Kendati tidak dipersyaratkan adanya surat hasil rapid test ketika hendak masuk ke JawaTengah, Satriyo tetap mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Prokes tersebut penting guna menghindari klaster penularan baru di masa libur panjang akhir pekan. 

"Liburan boleh, tapi utamakan protokol kesehatan, jaga jarak dengan orang asing supaya tak ada klaster keluarga," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement