Jumat 23 Oct 2020 21:11 WIB

Polisi Jerman Gerebek Masjid, Pemerintah Erdogan Marah Besar

Turki menilai tindakan polisi Jerman bersenjata tidak bisa dimaafkan

Rep: Rossa Handayani/ Red: Elba Damhuri
 Seorang pria membawa bendera Turki di depan Masjid Hagia Sophia
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Seorang pria membawa bendera Turki di depan Masjid Hagia Sophia

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL –- Pemerintah Turki di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (22/10) mengutuk keras penggerebekan masjid di Berlin oleh polisi Jerman.  Tindakan ini dianggap Turki tidak pantas dan menyedihkan.

"Tindakan buruk di ibu kota sebuah negara yang mencoba menguliahi orang lain tentang kebebasan berekspresi dan berkeyakinan juga memprovokasi pemikiran," sebut bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Jumat (23/10). 

"Penggerebekan ini tidak hanya terhadap komunitas di masjid Mevlana, itu juga merupakan tindakan terhadap semua komunitas Muslim, dan itu tidak bisa dipahami," lanjut penyataan itu.  

Mereka mendesak pemerintah Jerman mengakui bahwa komunitas Muslim merupakan bagian integral dari Jerman, dan berhenti mengecualikan, serta meminggirkan mereka. Saat ini populasi muslim di Jerman mencapai hampir lima juta.  

Sebelumnya, Polisi Jerman menggerebek Masjid Mevlana pada Rabu (21/10), karena penyelidikan keuangan saat komunitas berkumpul untuk sholat Subuh. Sekitar 150 polisi masuk ke dalam masjid dengan sepatu bot mereka. Kemenlu Turki menyebut tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan.

Partnership dengan Republika.co.id, link: Turki Kutuk Polisi  Jerman Bersenjata Gerebek Masjid di Berlin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement