Jumat 23 Oct 2020 17:39 WIB

Persentase Kasus Aktif Covid Indonesia Capai Level Terendah

Satgas Covid-19 mengatakan persentase kasus aktif di Indonesia capai level terendah

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa persentase kasus aktif di Indonesia berada pada level terendah, sejak beberapa bulan terakhir. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, penurunan kasus aktif lebih banyak disebabkan jumlah pasien sembuh yang terus meningkat.

Pemerintah mencatat, jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sampai saat ini sebanyak 305.100 orang. Angka ini nyaris 80 persen dari seluruh total kasus positif Covid-19 per hari ini, yakni berjumlah 381.910 kasus.

Baca Juga

"Kasus aktif kita dalam pesentase terkecil dibandingkan beberapa bulan terakhir. Hari ini jumlah kasus aktif kita 63.733 orang atau 16,6 persen dari seluruh total kasus," ujar Reisa dalam keterangan pers di kantor presiden, Jumat (23/10). 

Per hari ini, ada penambahan kasus baru sebanyak 4.369 orang. Dari angka tersebut, DKI Jakarta menyumbang kasus terbanyak yakni 952 orang. Menyusul kemudian Jawa Tengah dengan 571 kasus, Jawa Barat dengan 504 kasus, Jawa Timur dengan 295 kasus, dan Riau dengan 276 kasus. 

Sementara jumlah kasus kematian juga dilaporkan bertambah 118 orang hari ini. Angka kumulatif pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia dengan status positif Covid-19 sampai saat ini sebanyak 13.077 orang. 

Reisa menambahkan, upaya kuratif atau penyembuhan pasien Covid-19 semakin baik. Persediaan obat untuk penanganan Covid-19 juga dilaporkan dalam status masih aman. Sebagian besar obat tersebut diproduksi oleh industri farmasi nasional. 

Per 22 Oktober 2020, ujar Reisa, suplai obat perawatan Covid-19 sudah didistribusikan ke 34 provinsi dan 760 RS rujukan. Ditambah dengan lebih dari 250.000 tenaga kesehatan, pemerintah makin optimistis bahwa lebih banyak lagi kasus positif bisa disembuhkan. 

"Sementara itu ada dua hal yang harus kita lakukan. Satu, doakan dan dukung terus tenaga kesehatan kita agar makin semangat dan fokus sembuhkan pasien. Kedua, kita pastikan tetap disiplin pencegahan dengan 3M," kata Reisa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement