REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap duta besar Iran untuk Irak pada Kamis (22/10).
"Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) menetapkan [sanksi bagi] Iraj Masjedi, seorang jenderal di Pasukan Korps-Qods Garda Revolusi Iran (IRGC-QF) dan Duta Besar Iran untuk Irak, yang bertindak untuk atau atas nama IRGC-QF. Sebagai penasihat mantan Komandan IRGC-QF Qassem Soleimani, Masjedi memainkan peran formatif dalam kebijakan Irak IRGC-QF, " kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.
Departemen itu menuduh Masjedi mengeksploitasi posisinya sebagai utusan Iran untuk menggelapkan transfer keuangan yang dilakukan untuk kepentingan IRGC-QF. Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Iran menugaskan sejumlah pejabat IRGC-QF untuk melaksanakan agenda luar negeri mereka yang tidak stabil.
"Amerika Serikat akan terus menggunakan alat dan otoritas yang dimilikinya untuk menargetkan rezim Iran dan pejabat IRGC-QF yang berusaha mencampuri urusan negara-negara berdaulat, termasuk setiap upaya untuk mempengaruhi pemilu AS," kata Mnuchin.
Secara terpisah, Departemen Keuangan memasukkan lima entitas Iran ke dalam daftar hitam karena berusaha memengaruhi pemilihan presiden AS, sehari setelah pejabat intelijen senior mengklaim bahwa Rusia dan Iran melakukan upaya serupa. Kelima entitas itu antara lain IRGC, IRGC-QF dan Bayan Rasaneh Gostar Institute (Bayan Gostar), yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam campur tangan, serta Persatuan Radio dan Televisi Islam Iran (IRTVU) dan Persatuan Media Virtual Internasional (IUVM) yang dimiliki atau dikendalikan oleh IRGC-QF.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
