REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-57. Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sama-sama menghadiri kegiatan tersebut secara virtual.
Dalam arahannya, Jokowi mengatakan, masyarakat dan hutan sama-sama mengalami proses evolusi peran dan kontribusi. Bagi masyarakat tradisional, hutan jadi penyedia kebutuhan dasar masyarakat sekitar seperti makanan dan obat-obatan.
Bagi masyarakat agraris, hutan menjadi area perluasan kegiatan pertanian dan peternakan. Bagi masyarakat industri, hutan berperan sebagai sumber bahan baku dan bagi masyarakat pasca-industri hutan sebagai basis pelayanan masyarakat.
Dalam kenyataannya, lanjut Jokowi, agrarisasi dan industrialisasi berbasis hutan masih jadi sektor ekonomi yang penting. Tapi, kedua konsep itu sering dikontradiksi konsep pasca-industru yang cenderung konservasi dan konservatif.
Untuk itu, dia berharap, Fakultas Kehutanan UGM dapat mencari titik temu. Jokowi menekankan, ini tugas untuk dipelajari dan dikembangkan konsep baru dan salah satu yang patut diperhitungkan pemanfaatan teknologi digital precicion forestry.
Dengan bantuan teknologi semangat gabungan antara penggunaan hutan dan konsep agraris dan industri tanpa korbankan pasca-industri bisa dikembangkan. Jokowi meyakini, FH UGM mampu mengembangkan inovasi-inovasi pada era disrupsi ini.
"Dan, membaca disrupsi untuk lompatan kemajuan kehutanan Indonesia. Sekali lagi selamat Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, teruslah memberi kontribusi bagi kemajuan Indonesia," kata Jokowi, Jumat (23/10).
Dalam pidatonya, Prabowo merasa tema Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional sangat relevan. Sebab, keberadaan hutan Indonesia memiliki peran strategis berkontribusi dalam penyediaan lahan bagi pengembangan pangan.
Dia mengatakan, sektor kehutanan memiliki peranan penting ketahanan nasional. Pemenuhan kebutuhan pangan dan mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, terutama kedaulatan pangan harus menjadi tekad bersama untuk mewujudkannya.
Pemanfaatan potensi sumber daya hutan menjadikannya sistem penopang kehidupan yang harus direfleksi pengelolaan yang arif dan berwawasan lingkungan. Seimbang antara ekonomi mendukung, termasuk kedaulatan pangan dan kemandirian energi.
Kedua bentuk pemanfaatan potensi itu diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sekitar kawasan hutan. Terlebih, data menunjukkan 60 juta penduduk Indonesia masih hidup dan bergantung dari sumber daya hutan.
"Oleh karena itu, besar harapan saya kepada Fakultas Kehutanan UGM agar dapat berperan aktif untuk mengoptimalkan sektor kehutanan dalam pencapaian salah satu tujuan strategis nasional di bidang pangan," ujar Prabowo.
Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM sendiri dibuka laporan tahunan dari Dekan FH UGM, Budiadi. Selain secara daring, Dies Natalis dihadiri civitas akademika UGM luring lewat penerapan protokol kesehatan ketat.