Jumat 23 Oct 2020 15:45 WIB

Inggris Izinkan Sementara Pakai Vaksin Flu Hadapi Pandemi

Inggris izinkan pakai vaksin flu demi hindari lonjakan kasus Covid-19 di musim dingin

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang perawat memberikan dosis vaksin flu. Inggris izinkan pakai vaksin flu demi hindari lonjakan kasus Covid-19 di musim dingin. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/LUIS TEJIDO
Seorang perawat memberikan dosis vaksin flu. Inggris izinkan pakai vaksin flu demi hindari lonjakan kasus Covid-19 di musim dingin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Inggris mengizinkan penggunaan sementara vaksin flu Flublok dan memesan jutaan dosis saat pihaknya berupaya memberikan lebih banyak vaksin kepada masyarakat selama pandemi Covid-19.

Lonjakan permintaan vaksin untuk mencegah flu musim dingin menyebabkan krisis di sejumlah kota Eropa sehingga meningkatkan risiko kemunculan 'pandemi ganda', yang berpotensi menyebabkan kematian, saat infeksi Covid-19 meningkat.

Baca Juga

Inggris menargetkan vaksinasi bagi lebih dari 30 juta orang, hampir separuh dari populasi. Pemerintah juga mengatakan akan memberikan otorisasi penyediaan Flublok yang digunakan di Amerika Serikat selama tiga musim dingin terakhir.

"Flublok biasa digunakan di Amerika Serikat dan bukti menunjukkan bahwa produk itu sangat bagus," kata wakil kepala badan penasihat medis Inggris Jonathan Van Tam.

"Saya ingin memastikan kepada semua pihak bahwa seluruh vaksin telah melewati uji klinis yang dapat dipercaya dan pemeriksaan ketat dari regulator untuk memastikan bahwa vaksin aman, efektif, dan berkualitas tinggi," imbuhnya.

Flublok mengantongi izin untuk pasokan sementara dari Badan Regulasi Obat dan Kesehatan (MHRA). MHRA berwenang mengambil langkah demikian setelah sebuah obat dapat dipastikan aman dan efektif dalam merespons ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

Regulator diberikan kewenangan ekstra selama pandemi, seperti juga dapat memberikan izin sementara atas vaksin Covid-19 apa pun yang memenuhi keamanan dan standar kualitas sebelum mendapatkan lisensi penuh.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement