Jumat 23 Oct 2020 08:33 WIB

Mengenal Lima Personel Tim Mawar yang Berdinas di Kemenhan

Empat eks Tim Mawar di Kemenhan plus Chairawan, semuanya berpangkat Mayjen.

Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
Foto: AP/Vincent Thian
Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Erik Purnama Putra*

Laporan korps kenaikan pangkat 35 perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (pati) TNI berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2328/X/2020 tanggal 19 Oktober 2020 membuat Dadang Hendrayudha resmi menyandang pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Dadang yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Umum Sekretariat Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kini menduduki jabatan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemenhan).

Pun dengan Yulius Selvanus juga menyandang dua bintang di pundak. Kini, ia menempati posisi Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Bainstrahan) Kemenhan, setelah mendapat promosi dari jabatan sebelumnya, yaitu Komandan Korem (Danrem) 181/Praja Vira Tama. Baik Dadang maupun Yulius bisa menduduki pejabat eselon I Kemenhan berkat Keputusan Presiden RI Nomor 166/TPA Tahun 2020 ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/9).

Dadang dan Yulius tentu bukan orang asing bagi Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo. Keduanya adalah eks anggota Tim Mawar yang tergabung dalam Grup 4 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang pada medio 1997-1998, bertugas melakukan penculikan para aktivis. Kala itu, Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dengan pangkat Mayjen, dan keduanya masih berpangkat Kapten.

Sebenarnya, di Kemenhan bukan hanya dua eks anggota Tim Mawar yang ditarik Prabowo. Total ada lima personel Tim Mawar, yang tiga di antaranya, terlebih dulu berdinas di kementerian yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tersebut.

Sebelum Brigjen Dadang dan Yulius, Prabowo sudah menjadikan dua anggota eks Tim Mawar lainnya, yaitu Mayjen Nugroho Sulistyo Budi dan Mayjen Fauzambi Syahrul Multhazar untuk bertugas di Kemenhan.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/92/I/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam jabatan di Lingkungan TNI, Nugroho yang sebelumnya menjabat Agen Madya Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Bidang Sosial Budaya BIN diangkat menjadi Staf Ahli Bidang Politik Menhan.

Otomatis pangkat Nugroho yang masih Brigadir Jenderal (Brigjen) menjadi Mayjen. Sedangkan Fauzambi yang sebelumnya menjadi Staf Khusus KSAD dimutasi menjadi Kepala Satuan Pengawas Universitas Pertahanan (Kasatwas Unhan) yang berada di bawah kewenangan Kemenhan. Fauzambi promosi berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/447/V/2020 tanggal 26 Mei 2020.

Keempat pati bintang dua tersebut menyusul eks Komandan Grup 4/Sandi Yudha Kopassus, Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan yang lebih dulu bergabung di Kemenhan. Kebetulan pula, eks komandan Tim Mawar tersebut pensiun dengan pangkat terakhir Mayjen. Chairawan yang abituren Akmil 1980 ditunjuk menjadi satu dari lima Asisten Khusus Menhan yang diangkat Prabowo berdasarkan Keputusan Menhan Nomor: Kep/1869/M/XII/2019 tentang Pengangkatan sejak 6 Desember 2019.

Meski sudah lima anggota Tim Mawar berdinas di Kemenhan, namun masih tersisa dua personel lain yang meniti karier di TNI AD. Pertama adalah Mayjen Untung Budiharto sebagai Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Sestama BNPT). Kedua, Brigjen Djaka Budi Utama sebagai Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura. Dengan begitu, anak buah 08 yang belum bintang dua tersisa Brigjen Djaka. Bisa jadi, baik Untung dan Djaka bakal ditarik Prabowo jika ada jabatan lowong untuk pati bintang dua.

sumber : Puspen TNI
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement