Kamis 22 Oct 2020 21:14 WIB

Harga Jual Biji Kopi Bengkulu Cenderung Stabil

Harga jual biji kopi Rejang Lebong, Bengkulu, masih stabil meski tidak musim panen.

Harga jual biji kopi Rejang Lebong, Bengkulu, masih stabil meski tidak musim panen (Foto: ilustrasi biji kopi)
Foto: Prayogi/Republika.
Harga jual biji kopi Rejang Lebong, Bengkulu, masih stabil meski tidak musim panen (Foto: ilustrasi biji kopi)

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Harga jual biji kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, saat ini masih stabil di kisaran Rp16.000-17.000 per kilogram. Harga tersebut erupakan harga jual ditingkat pengepul.

"Harga biji kopi kualitas asalan saat ini antara Rp16.000 sampai Rp17.000 per kg, harga kopi ini masih stabil walaupun sekarang sudah tidak musim panen lagi," kata Anwar (50), salah seorang petani kopi di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara, Kamis.

Baca Juga

Jenis kopi yang banyak ditanam oleh petani di Desa Tanjung Beringin, kata Anwar, adalah jenis robusta dengan sistem sambung sehingga sepanjang tahun tetap berbuah. Kopi ini terus produksi dengan rata-rata 800 kg hingga 1,2 ton per hektare.

Anwar yang mengelola kebun kopi seluas empat hektare ini mengaku, bisa menghasilkan 3,2 ton hingga 4,8 ton biji kopi. Ia memperoleh nilai pendapatan lebih dari Rp 70 juta.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, M Yusup, menyebutkan, harga jual biji kopi di Rejang Lebong memang cenderung masih stabil. Pasalnya, harga jual juga dipengaruhi mutu biji kopi yang dihasilkan petani.

"Kalau petik merah harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi kualitas asalan, kalau petik merah bisa mencapai Rp25.000 per kg. Kita selalu mengingatkan petani untuk selalu menjaga kualitas panen dan mendorong mereka memanen buah kopi yang merah saja," terangnya.

Ia mengatakan, luasan kebun rakyat untuk jenis kopi robusta di wilayah itu pada 2019 mencapai 23.103 hektare dengan produksi 17.795 ton. Kemudian kopi arabika seluas 519 hektare dengan produksi 187,7 ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement