Kamis 22 Oct 2020 18:47 WIB

Santri di Tasikmalaya Harus Ikuti Perkembangan Zaman

Saat ini sudah banyak program pemerintah untuk memberdayakan ekonomi di pesantren

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Para santri dari luar daerah diperiksa oleh Satgas Covid-19 saat datang kembali ke Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (12/6).
Foto: Bayu Adji P
Para santri dari luar daerah diperiksa oleh Satgas Covid-19 saat datang kembali ke Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, meminta para santri tak hanya fokus dalam menuntut ilmu agama. Lebih dari itu, santri dinilai mesti berperan dalam pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.

Menurut dia, saat ini sudah banyak program pemerintah untuk memberdayakan ekonomi di pesantren. Program itu, lanjut dia, harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para santri untuk menjadi lebih produktif. 

"Pesantren juga harus menjadi penghasil sumber daya manusia agar lebih berkualitas, sekaligus menjadi pendorong sektor ekonomi," kata dia saat peringatan Hari Santri Nasional, Kamis (22/10).

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Mahad Ihya As Sunnah, ustaz Maman Suratman mengatakan, pada prinsipnya tugas utama para santri menuntut ilmu. Namun, santri tak harus hanya menuntut ilmu agama, melaikan juga pengetahuan lainnya untuk menghadapi tantangan hidup ke depan."Masih banyak tantangan untuk para santri," kata dia. 

Ia mengakui, masih banyak santri yang harus beradaptasi untuk siap mengikuti perubahan zaman. Kendati demikian, bukan berarti santri keluar dari jalur. Artinya, semua santri harus tetap belajar utama tentang ilmu agama. "Namun harus juga diikuti dengan ilmu lain mengenai kecakapan hidup. Jadi kesan santri ini benar-benar siap untuk menghadapi zaman," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement