Kamis 22 Oct 2020 09:32 WIB

AS Tetapkan 6 Media China Sebagai Perwakilan Negara Asing

Langkah ini dilakukan untuk melawan propaganda komunis

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington.
Foto: AP Photo/Sait Serkan Gurbuz
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengumumkan Departemen Luar Negeri AS kembali menetapkan enam media China yang beroperasi di AS sebagai perwakilan negara asing. Pompeo mengatakan langkah ini dilakukan untuk melawan propaganda komunis.

Pompoe mengatakan AS juga akan menggelar dialog dengan Uni Eropa mengenai China. Pada Ahad (25/10) ia akan memulai perjalanan ke India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia.

Baca Juga

Pompeo berharap dalam pertemuan-pertemuan itu ia dapat membahas bagaimana 'negara bebas dapat bekerja sama menggagalkan ancaman dari Partai Komunis China'. Yicai Global, Jiefang Daily, Xinmin Evening News, Social Sciences in China Press, Beijing Review, dan Economic Daily menjadi media China yang ditetapkan sebagai perwakilan asing.

Dengan demikian AS sudah menetapkan 15 media China sebagai perwakilan negara asing. Langkah Washington untuk membatasi aktivitas China di Amerika dilakukan sebelumnya pemungutan suara pemilihan presiden AS 3 November mendatang.

Presiden AS Donald Trump menjadikan sikap keras terhadap China sebagai tema utama kebijakan luar negerinya. Pompeo mengatakan langkah ini juga salah satu cara untuk memukul mundur 'propaganda komunis China' di Amerika.

"Mereka pada dasarnya dimiliki atau dengan efektif dikendalikan oleh pemerintah asing," kata Pompeo dalam konferensi pers Departemen Luar Negeri pada Jumat (23/10).

"Kami tidak membatasi apa yang dapat dipublikasikan media-media ini di Amerika Serikat. Kami hanya ingin memastikan masyarakat Amerika, konsumen informasi dapat membedakan antara berita yang ditulis oleh media bebas dan propaganda yang didistribusikan Partai Komunis China itu sendiri, itu bukan hal yang sama," tambah Pompeo.  

Pemimpin redaksi media China, Global Times, mengatakan langkah AS 'sudah terlalu jauh'. Ia yakin China akan mengambil langkah balasan.

"Sepanjang media-media China benar-benar dirugikan, Beijing jelas membalas, dan media-media AS yang beroperasi di Hong Kong dapat masuk dalam daftar pembalasan," kata Hu Xijin.

Departemen Luar Negeri AS mewajibkan media China untuk mendaftarkan diri sebagai perwakilan asing. Pada Maret lalu AS memotong jumlah jurnalis China yang diizinkan bekerja di kantor-kantor pemerintah AS dari 160 menjadi 100.

Sebagai balasannya, China mengusir puluhan korespoden AS termasuk dari New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post. Bulan lalu AS juga mewajibkan diplomat senior China untuk mendapatkan persetujuan dari Departemen Luar Negeri sebelum mengunjungi kampus atau menggelar acara lebih dari 50 orang.

Kedutaan Besar China belum merespons permintaan komentar. Juni lalu Washington sudah menetapkan empat media China sebagai perwakilan asing dan lima pada Februari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement