Kamis 22 Oct 2020 08:16 WIB

 4.500 Tahfidz Quran Ikuti Program Sadesha Tahap II

Jabar berharap 5.312 desa akan punya penghafal Alquran melalui program Sadesha.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan tausiyah didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) saat Istighosah Kubro rangkaian peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/10).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan tausiyah didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) saat Istighosah Kubro rangkaian peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar meluncurkan program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) tahap II. Pada tahap ini, jumlah peserta meningkat menjadi 4.500 orang, sedangkan peserta Sadesha tahap pertama yakni 1.500 orang. 

"Insya Allah 5.312 desa akan punya penghafal Alquran melalui program Sadesha. Program ini kecepatannya luar biasa tahun lalu menghasilkan 1.500 hafidz yang kita berikan beasiswa untuk mencetak hafidz Alquran. Sekarang 4.500 hafidz," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu petang (21/10).

Program Sadesha sendiri terbagi menjadi dua, yakni beasiswa bagi penghafal Alquran dan pemberdayaan para hafidz sebagai pengajar Alquran di desa-desa untuk mencetak penghafal-penghafal Alquran baru.

"Yang belajar langsung dan hafidz Alquran kita kirim ke desa-desa untuk melatih masyarakat desa menjadi penghafal Alquran," kata Emil.

Program Sadesha juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM tak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga keagamaan juga perlu ditingkatkan.

"Saya yakin kalau generasi kita qurani, maka Allah SWT akan memberikan pertolongan dan berkat rahmat-Nya kepada tanah Jabar," katanya.

Peluncuran Sadesha tahap II dilakukan secara simbolis dengan penyematan rompi kepada dua orang perwakilan peserta oleh Kang Emil dan disaksikan virtual oleh para santri. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement