Rabu 21 Oct 2020 10:55 WIB

Mau Tahu Sahabat Nabi yang Diamputasi karena Sakit?

Tabib menyarankan seorang sahabat Nabi diamputasi demi kesehatannya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Mau Tahu Sahabat Nabi yang Diamputasi Karena Sakit?. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Mau Tahu Sahabat Nabi yang Diamputasi Karena Sakit?. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Urwah bin Zubair adalah putra dari sahabat Rasulullah yakni Zubair bin Awwam yang merupakan anak dari Shafiyah binti Abdul Muthalib, yang tak lain adalah bibi Rasulullah yang paling dibanggakan. Sedangkan, Zubair bin Awwam adalah sahabat besar yang termasuk di antara sepuluh orang yang telah dijamin masuk surga.

Sementara itu, ibu dari Urwah bin Zubair bernama Asma yang tak lain adalah saudari kandung Sayyidah Aisyah putri Abu Bakar. Dengan garis keturunan seperti itu, Urwah benar-benar memiliki keistimewaan khusus untuk tumbuh besar di tengah sebuah keluarga yang sangat mulia.

Baca Juga

Sebagaimana ibunya, yakni Asma yang banyak menghabiskan waktu dengan Aisyah, Urwah juga banyak melewati harinya bersama bibinya itu. Kepada Aisyah, Urwah mempelajari makna dari setiap ayat al Quran dan hadits Rasulullah. Itulah yang membuat Urwah bin Zubair menjadi gudang ilmu, terlebih ia pun menimba ilmu kepada Said bin Musayyab.

Dengan pengetahuannya yang luas, Urwah bin Zubair pun dianggap sebagai salah seorang di antara tujuh fukaha paling terkemuka di masanya. Dari jalur Urwah lah hampir semua hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah dapat sampai ke umat Muslim saat ini.

Tetapi Urwah bukan hanya meriwayatkan hadits dari Aisyah. Ia juga menyimak hadits dari beberapa sahabat lain semisal Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, dan Abu Ayyub Al Anshari. Dari tangan Urwah, terdapat ratusan tabiin yang meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah. Di antara mereka adalah Qatadah bin Diamah, Ibnu Syihab Az Zuhri, Yahya bin Said Al Anshari, dan Zaid bin Aslam. Urwah bin Zubair sangat terkenal dengan sifat kewaraan dan kezuhudannya.

Pada masa tuanya Urwah terserang penyakit parah pada kakinya sehingga para tabib menyarankan agar kakinya diamputasi. Urwah semula meragukan anjuran itu, tapi karena sakitnya bertambah parah menyerang kakinya maka ia pun terpaksa merelakan kakinya diamputasi.

Hebatnya, ketika kakinya sedang dipotong menggunakan gergaji, Urwah bin Zubair sama sekali tidak mengeluh sakit. Pada saat itu dia hanya mengulang-ulang sebuah ayat yang berisi ucapan nabi Musa kepada muridnya saat dalam perjalanan mencari nabi Khidir seperti dapat ditemukan pada al Quran.

فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتَىٰهُ ءَاتِنَا غَدَآءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِن سَفَرِنَا هَٰذَا نَصَبًا

Artinya: Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini". (Al Kahfi ayat 62).

Setelah kakinya terpotong, Urwah meminta potongan kakinya ditunjukkan kepadanya. Kemudian sambil memegang potongan kakinya Urwah berkata. "Demi zat yang telah menyerahkan kau kepadaku, sesungguhnya Dia mengetahui bahwa aku tidak pernah sama sekali pun mengajakmu berjalan kepada sesuatu yang diharamkan atau pun perbuatan maksiat,"

Pada satu ketika, salah satu anak Urwah bin Zubair masuk ke dalam kandang kuda dan tewas karena disepak oleh kuda yang ada di dalamnya. Ketika mengetahui itu, Urwah langsung berdoa. "Wahai Allah, engkau telah memberiku empat tangan-kaki tapi kini kau ambil satu dan kau biarkan aku memiliki tiga yang lain. Maka segala puji hanya bagiMu. Aku memiliki empat orang anak, tapi kau ambil satu dan kau biarkan aku memiliki tiga yang lain. Maka segala puji hanya bagiMu. Demi Allah kalaupun kau mengambil sesuatu dariku, kau pasti masih menyisakan yang lain untukku. Kalau pun kau menimpakan ujian padaku, kau juga pasti akan memberikan keselamatan untukku."

Sumber:

Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia karya Muhammad Fethullah Gulen

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement