Rabu 21 Oct 2020 05:32 WIB

BNPB: Musim Bencana, Pantau Informasi BMKG

Jawa Barat salah satu provinsi dengan tingkat ancaman bencana tertinggi di Indonesia

Warga bersama sejumlah relawan membersihkan sisa material lumpur pascabanjir di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Selasa (13/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga bersama sejumlah relawan membersihkan sisa material lumpur pascabanjir di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA--Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo mengajak masyarakat agar selalu mengikuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai langkah antisipasi menghadapi musim bencana.

"Peristiwa banjir dan banjir bandang hampir pasti akan selalu menghantui kita, akan selalu ada di tengah-tengah kita. Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk mengikuti setiap informasi yang disampaikan oleh BMKG setiap hari, agar kita bisa mengantisipasi," ungkapnya dalam kegiatan penanaman pohon bersama BNPB di Telaga Saat, Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).

Ia menyebutkan, terbaru bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Garut. Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, meski banyak menimbulkan kerusakan. "Alhamdulillah meskipun banjir bandang yang cukup besar menyapu banyak rumah, tapi tidak ada satu pun korban jiwa," kata Doni Monardo.

Menurutnya, hal itu berkat kerja keras seluruh komponen, baik Pemda, TNI-Polri, relawan, sampai tingkat RT dan RW karena terlibat mengingatkan masyarakat segera evakuasi ke tempat-tempat dataran tinggi ketika curah hujan mulai tinggi.

Ia menyebutkan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan tingkat ancaman bencana tertinggi di Indonesia. "Padahal, Indonesia saja salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana alam terbesar di dunia, berdasarkan data dari world bank. Bukan hanya banjir dan banjir bandang, tetapi Jawa Barat juga punya masalah potensi ancaman gempa dan tsunami di bagian selatan," kata mantan Pangdam III/Siliwangi itu..

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement