Selasa 20 Oct 2020 06:24 WIB

Masyarakat Wajib Patuhi Protokol Kesehatan Meski Ada Vaksin

Solusi pandemi selain bertumpu pada vaksin juga prilaku mematuhi protokol kesehatan

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung berfoto di salah satu spot Studio Alam Gamplong, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (11/7). Studio Alam Gamplong menjadi salah satu destinasi wisata baru di Jogja hyang instagramable. Selain digunakan untuk pengambilan gambar film, warga juga bisa mencicipi aneka macam bentuk set bangunan zaman dulu. Destinasi yang sangat cocok untuk pengunjung yang gemar berswafoto.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung berfoto di salah satu spot Studio Alam Gamplong, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (11/7). Studio Alam Gamplong menjadi salah satu destinasi wisata baru di Jogja hyang instagramable. Selain digunakan untuk pengambilan gambar film, warga juga bisa mencicipi aneka macam bentuk set bangunan zaman dulu. Destinasi yang sangat cocok untuk pengunjung yang gemar berswafoto.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Rencananya tiga vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia pada November 2020 akan disuntikkan pada Desember 2020. Namun, pakar mikrobiologi UGM, Prof Tri Wibawa menekankan, protokol kesehatan harus tetap diterapkan masyarakat.

"Kita masih menunggu hasil penelitian angka proteksi vaksin terhadap virus Corona baru. Meski sudah divaksin, masyarakat harus tetap memproteksi diri dengan berperilaku sesuai protokol kesehatan," kata Tri, Senin (19/10).

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM itu menuturkan, solusi dari pandemi Covid-19 tidak bertumpu kepada vaksinasi saja. Tapi, juga kepatuhan dan kesadaran masyarakat terapkan protokol kesehatan.

Ia mengingatkan, bila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, pandemi bisa diperpanjang. Karenanya, program vaksinasi perlu dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat sendiri untuk senantiasa menjalani protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak di lokasi keramaian dan mencuci tangan dengan sabun.

Soal vaksin, Tri menekankan, suatu vaksin bisa diberikan atau diaplikasikan ke masyarakat jika keseluruhan proses uji klinis telah dijalankan. Vaksin dapat dipakai, termasuk untuk mengatasi Covid-19, jika memenuhi sejumlah persyaratan.

"Salah satunya sudah teruji keamanannya, serta tidak menimbulkan efek samping yang berarti. Efektif memberikan proteksi terhadap penyakit yang ditargetkan dan kualitasnya terjaga dalam lini produksi," ujar Tri.

Selain itu, ia menambahkan, untuk pemberian vaksin Covid-19 diprioritaskan diberikan kepada kelompok yang paling rentan terhadap infeksi. Serta, bagi kelompok masyarakat yang memiliki peran penting penularan virus Corona baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement