Senin 19 Oct 2020 22:10 WIB

359 Pasien Covid di Ponpes Husnul Khotimah Dinyatakan Sembuh

Para pasien Covid-19 terdiri dari santri, guru, maupun pegawai ponpes

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Uu Ruzhanul Ulum menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. Keputusan ini, berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes.
Foto: istimewa
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Uu Ruzhanul Ulum menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. Keputusan ini, berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah Kuningan yang dinyatakan sembuh terus bertambah. Mereka terdiri dari santri, guru, maupun pegawai ponpes.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, menyebutkan total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah tercatat ada 490 orang. Kasus itu terungkap pertama kali pada September 2020 dan terus mengalami penambahan secara bertahap.

Baca Juga

"Sekarang yang sudah sembuh mencapai 359 orang," ujar Indra kepada Republika, Senin (19/10).

Dengan demikian, pasien yang masih menjalani perawatan sampai saat ini ada 131 orang. Mereka menjalani isolasi di Ponpes Husnul Khotimah. Kondisi mereka pun terus membaik.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menambahkan pemeriksaan swab di Ponpes Husnul Khotimah juga terus dilakukan. Sejauh ini, sedikitnya sudah 3.139 orang di ponpes tersebut yang menjalani pemeriksaan swab.

Santri yang hasil pemeriksaan swabnya negatif dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Hingga hari ini, santri yang sudah dipulangkan mencapai 2.807 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement