Senin 19 Oct 2020 19:18 WIB

Sore Ini, Sumbar Dua Kali Diguncang Gempa

Pusat gempa bersumber di Pagai Delatan, Kepulauan Mentawa.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Gempa (ilustrasi)
Foto: republika
Gempa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah daerah di Sumatra Barat merasakan gempa sebanyak dua kali. Badan Meteorologi, Klimatololgi dan Geofisika mencatat dua kali gempa dalam waktu 16 menit pada pukul 14.31 WIB dan pukul 14.47 WIB, Senin (19/10). Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan gempa ini bersumber di Pagai Delatan, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. "Gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,6 dan M=5,7. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,36 LS - 100,29 BT dan 3,31 LS – 100,40 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak sekitar 33 km arah Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. 

Baca Juga

Gempa terjadi pada kedalaman 13 km dan 17 km. Rahmat menyebut bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik.

Dampak dari gempa bumi ini dirasakan di daerah Kota Padang, Kota Painan, Kepulauan Mentawai hingga Muko Muko adalah getaran bila berada di dalam rumah. Sementara di Kota Bengkulu, Kepahiang, Bengkulu Utara getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Rahmat.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang dapat membuat keresahan. Bila terjadi gempa dan masyarakat keluar dari rumah, saat kembali diharapkan memeriksa dulu keadaan bangunan rumah untuk memastikan tidak ada sisi yang retak.  

   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement