Senin 19 Oct 2020 17:33 WIB

Pekan Ini, Jabar Lakukan Simulasi Penyuntikan Vaksin

Jawa Barat mengajukan kurang lebih tiga juta vaksin untuk daerah Bodebek

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat pembukaan Program Pelatihan Relawan Penanggulangan Covid-19 di Aula SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Senin (19/10). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan BNPB menggelar pelatihan relawan penanggulangan Covid-19 wilayah Bandung Raya yang digelar dari 15 Oktober hingga 9 November 2020. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat pembukaan Program Pelatihan Relawan Penanggulangan Covid-19 di Aula SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Senin (19/10). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan BNPB menggelar pelatihan relawan penanggulangan Covid-19 wilayah Bandung Raya yang digelar dari 15 Oktober hingga 9 November 2020. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan pekan ini rencananya akan melakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Depok.

"Kemungkinan hari Kamis sebagai respons dari persiapan adanya gelombang satu vaksin sebanyak sembilan juta ke Republik Indonesia dan arahannya memang ke daerah yang epidemologinya tinggi yaitu Jabodetabek," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Markas Kodam III Siliwangi, Senin (19/10).

Baca Juga

Sehingga, menurut Emil, Jawa Barat mengajukan kurang lebih tiga juta vaksin untuk daerah Bodebek. Pihaknya, akan mensimulasikan kesiapannya karena Bodebek ini hanya memiliki 1.000 tenaga penyuntikan vaksin yang sudah dilatih.

"Sehingga kita akan simulasikan apakah 1.000 tenaga ini memadai atau masih harus ditambah," katanya.

Emil mengaku, memiliki kekurangan pada jumlah relawan yang dikhususkan untuk melakukan pelacakan atau tracing. Padahal, pelacakan ini penting untuk memastikan siapa saja yang melakukan kontak dalam kurun waktu tertentu dengan pasien Covid-19.

Emil menjelaskan, berdasarkan data yang ada jumlah relawan tracing tidak hanya kurang di Jabar. Provinsi DKI Jakarta pun masih kekurangan relawan bidang ini, di mana perbandingannya mencapai 1:8. "Di Jabar kita hanya 1:6, sedangkan standar WHO ini ada 1:30," katanya.

Emil berharap, masyarakat ada yang ingin menjadi relawan tracing pasien Covid-19 dan menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus ini. Pemprov Jabar melalui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) membuka kembali pendaftaran relawan medis untuk penanganan Covid-19 di Kota Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement