Senin 19 Oct 2020 16:09 WIB

Survei: Warga Medan Soroti Banjir Hingga Sampah 

Warga Medan menyoroti buruknya manajemen sampah hingga banjir.

Warga Medan menyoroti buruknya manajemen sampah hingga banjir. alah satu sudut Kota Medan
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Warga Medan menyoroti buruknya manajemen sampah hingga banjir. alah satu sudut Kota Medan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Masyarakat Kota Medan menyoroti penanganan pengangguran, pengelolaan sampah, dan pengendalian banjir. Persepsi masyarakat terhadap kinerja Pemkot Medan dalam tiga bidang itu sangat tidak puas. 

Tingginya ketidakpuasan masyarakat Ibu Kota Sumut itu berdasar hasil survei yang digelar Media Survei Nasional (Median). Lembaga survei itu merekam persepsi masyarakat Kota Medan menjelang Pilkada Serentak 2020.

Baca Juga

Dari survei yang digelar pada awal Oktober itu warga Ibu Kota Sumut itu menginginkan pembaharuan dan pembenahan kota. Peneliti Median Rico Marbun mengatakan, survei yang dilakukan untuk melihat persepsi masyarakat Kota Medan terhadap kinerja dan pelayanan Pemkot Medan. 

“Dalam survei kami menanyakan dua hal kepada responden. Yaitu, kelebihan dan kekurangan yang dilakukan pemerintah Kota Medan selama ini. Pertanyaannya dengan menjabarkan 14 bidang yang dianggap penting,” kata Rico Marbun dalam keterangan persnya, Senin (19/10). 

Pertanyaan terhadap 14 bidang itu meliputi kepuasan atas kinerja Pemkot Medan dalam bentuk pertanyaan tertutup. Semuanya tentang pengangguran dan lapangan kerja, listrik, angkutan umum, fasilitas umum, pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan, birokrasi, pendidikan, keamanan dan ketertiban, penyaluran bansos, kebersihan atau sampah, banjir, masalah sosial, dan ekonomi masyarakat.

“Berdasar jawaban responden ternyata 12 bidang kinerja Pemerintah kota Medan dianggap tidak memuaskan. Sedangkan kinerja yang dianggap memuaskan hanya bidang angkutan umum dan fasilitas listrik,” sebut Rico. 

 

Dia menambahkan, terdapat lima bidang ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkot Medan yang terbilang cukup tinggi. Dengan persentase di atas 60 persen. Yaitu, pengangguran dan lapangan kerja, masalah sosial, ekonomi masyarakat, kebersihan atau sampah, dan banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement