Senin 19 Oct 2020 11:27 WIB

Len Bangun Jaringan Jalur KA Trans Sulawesi

Trans Sulawesi untuk menghubungkan wilayah yang memiliki potensi orang dan barang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api Trans Sulawesi (ilustrasi). PT Len Industri (Persero) tengah menyelesaikan pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api Lintas Makassar-Parepare sepanjang total 102,4 Km.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api Trans Sulawesi (ilustrasi). PT Len Industri (Persero) tengah menyelesaikan pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api Lintas Makassar-Parepare sepanjang total 102,4 Km.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Len Industri (Persero) tengah menyelesaikan pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle Lintas Makassar-Parepare sepanjang total 102,4 Km. 

Direktur Operasi I PT Len Industri, Linus Andor M Sijabat mengatakan, jalur Mandalle-Palanro dikerjakan oleh PT Len Industri di lintasan sepanjang 42,8 km dan jalur Mandai-Mandalle di lintasan sepanjang 59,6 km oleh anak perusahaan, PT Len Railway Systems.

Baca Juga

Linus menyatakan jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle merupakan bagian dari Lintas Makassar-Parepare dengan panjang lintasan kurang lebih 145 km. Jalur ini menghubungkan Kota Makassar menuju Kota Parepare. 

"Lintas Makassar-Parepare merupakan tahap pertama pembangunan jaringan jalur kereta api pertama di Sulawesi, yaitu Trans Sulawesi," ujar Linus dalam siaran pers di Jakarta, Senin (19/10).

Linus menjelaskan, tujuan pembangunan Trans Sulawesi untuk menghubungkan perkotaan atau wilayah yang memiliki potensi angkutan penumpang, barang, atau komoditas berskala besar dan berkecepatan tinggi, namun konsumsi energi tetap rendah.

Kata Linus, Trans-Sulawesi juga mendukung perkembangan perkotaan terpadu melalui integrasi perkotaan di wilayah pesisir. Baik itu industri maupun pariwisata, serta agropolitan baik kehutanan, pertanian maupun perkebunan.

Dalam pekerjaan tersebut, PT Len Industri sedang menggarap sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, dan power system (catu daya), dari pekerjaan instalasi, testing dan pengawasan, hingga pekerjaan sipil. Len Industri telah menyuplai perangkat sistem persinyalan berupa vital dan non-vital interlocking system, perangkat luar ruangan persinyalan, catu daya, radio, CCTV, hingga CTS (Centralized Traffic Supervisory).

Len telah terlibat dalam 120 lebih proyek persinyalan di dalam negeri, di sepanjang 2.430 km jalur kereta dan 219 stasiun. "Dengan peran Len dalam pembangunan Trans-Sulawesi, maka kami harap ini akan menambah daftar keberhasilannya di dunia perkeretaapian di Indonesia," ucap Linus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement