Ahad 18 Oct 2020 22:11 WIB

Israel-UEA Setujui Kesepakatan Dukung Investasi

Kesepakatan memungkinkan investor masing-masing negara mendapatkan insentif.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai kesepakatan bilateral mengenai investasi, menurut Kementerian Keuangan dua negara, Ahad (18/10). Kesepakatan ini akan memberikan insentif dan perlindungan kepada investor yang akan berinvestasi di negara masing-masing.
Foto: Republika
Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai kesepakatan bilateral mengenai investasi, menurut Kementerian Keuangan dua negara, Ahad (18/10). Kesepakatan ini akan memberikan insentif dan perlindungan kepada investor yang akan berinvestasi di negara masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai kesepakatan bilateral mengenai investasi, menurut Kementerian Keuangan dua negara, Ahad (18/10). Kesepakatan ini akan memberikan insentif dan perlindungan kepada investor yang akan berinvestasi di negara masing-masing.

Seperti dilansir Reuters, Ahad, perjanjian tersebut adalah salah satu yang pertama antara UEA dengan Israel setelah keduanya setuju untuk normalisasi hubungan pada Agustus.

Baca Juga

Ini juga merupakan perjanjian pertama yang dibuat Israel dengan negara Arab dan akan menjadi perjanjian serupa ke-37 bagi Israel. Sebagian besar dari 36 negara lainnya merupakan negara Barat dan yang terakhir ditandatangani adalah dengan Jepang pada 2017.

UEA telah menandatangani 99 perjanjian perlindungan investasi. Wakil Menteri Keuangan UEA Younis Haji Al Khoori mengatakan, perjanjian dengan Israel akan memperkuat hubungan ekonomi, mendorong persaingan dan meningkatkan daya tarik investasi antar kedua negara.

Kesepakatan dua negara masih perlu ditandatangani kedua menteri keuangan. Dalam kesepakatan itu, investor akan dilindungi dari perubahan peraturan dan situasi politik yang sewenang-wenang. Mereka juga bisa mentransfer dana ke luar negeri apabila diperlukan. Kementerian Israel menilai, kerangka kerja ini perlu diterapkan untuk membuat investor tenang.

Kementerian Keuangan UEA mengatakan, perjanjian ini akan melindungi investasi dari risiko non komersial. Misalnya, nasionalisasi, penyitaan, penyitaan yudisial, pembekuan aset, membangun investasi berlisensi dan mentransfer keuntungan dan pendapatan dalam mata uang yang dapat dikonversi.

Kepala ekonom Kementerian Keuangan Israel Shira Greenberg mengatakan, perjanjian dengan UEA akan menguntungkan sektor swasta sambil mempromosikan daya saing dalam ekonomi Israel.

Israel dan UEA menandatangani kesepakatan normalisasi pada 15 September yang mengikat hubungan diplomatik formal. Israel meratifikasi kesepakatan itu dalam pemungutan suara kabinet pada Senin (12/10) dan pemungutan suara parlemen, Kamis (15/10).

Beberapa perjanjian komersial telah ditandatangani antara kedua negara sejak pertengahan Agustus, ketika mereka sepakat melakukan normalisasi hubungan. Sebelumnya, pada pekan lalu, UEA dan Israel mencapai kesepakatan awal tentang kesepakatan terpisah yang akan menghindari praktik pajak berganda.

Kesepakatan ini juga menjadi bagian dari langkah menumbuhkan investasi di kedua negara. "Kementerian Keuangan ingin memperluas jaringan hubungan internasionalnya dengan menandatangani perjanjian penghindaran pajak berganda dan perjanjian untuk melindungi serta mendorong investasi," ujar Khoori, seperti dilansir di Reuters, Kamis.

Perjanjian pajak semacam itu akan membantu mencegah pajak serupa diberlakukan oleh dua negara terhadap wajib pajak yang sama. Kebijakan ini ditujukan untuk mendorong pertukaran barang, jasa dan modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement