Ahad 18 Oct 2020 17:52 WIB

Tim Forensik Rampungkan Autopsi Cai Changpan

Tidak ada bekas luka di sekujur tubuh Cai Changpan kecuali di bagian leher.

Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah merampungkan proses autopsi jenazah narapidana Lapas Kelas 1 Tangerang, Cai Changpan, Ahad (18/10) sore. Polisi tinggal menunggu pemeriksaan lanjutan dan analisa lainnya.
Foto: Blogspot.com
Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah merampungkan proses autopsi jenazah narapidana Lapas Kelas 1 Tangerang, Cai Changpan, Ahad (18/10) sore. Polisi tinggal menunggu pemeriksaan lanjutan dan analisa lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah merampungkan proses autopsi jenazah narapidana Lapas Kelas 1 Tangerang, Cai Changpan, Ahad (18/10) sore. Polisi tinggal menunggu pemeriksaan lanjutan dan analisis lainnya.

"Sudah selesai. Hasil sementara menunggu pemeriksaan lanjutan dan analisis lainnya," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Arif Wahyono, di Jakarta.

Baca Juga

Sejak jenazah tiba di RS Polri pada Sabtu (17/10) sekitar pukul 19.30 WIB, dokter forensik langsung melakukan autopsi terhadap jasad terpidana mati perkara narkoba jenis sabu-sabu itu. Arif mengatakan, tidak ada bekas luka di sekujur tubuh Cai Changpan kecuali di bagian leher.

Namun, saat ditanyakan apakah luka tersebut akibat pengaruh bunuh diri, Arif memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh. "Untuk mengetahui gantung diri atau bukan, ranahnya penyidik bukan saya. Nggak ada luka lain selain di leher," katanya.

Beberapa bagian tubuh Cai juga dilaporkan sudah membusuk. "Jenazahnya masih kita periksa. Intinya masih dalam pemeriksaan dan hanya itu yang bisa kita sampaikan sejauh ini," katanya Arif menambahkan.

Mayat Cai Changpan ditemukan tewas tergantung di kawasan pabrik pembakaran ban di Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi. 

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 385/Pid.Sus/2017, Cai Changpan dijatuhi hukuman mati karena terbukti menjalankan bisnis narkotika jenis sabu. Namun pria yang dikabarkan memiliki keterampilan militer itu berhasil kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, dengan membuat galian lubang sebagai akses melarikan diri dari sel tahanan pada Jumat 18 September 2020.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement