Sabtu 17 Oct 2020 21:01 WIB

Di Pentagon, Menhan AS Singgung Pentingnya HAM ke Prabowo

Kemenhan mencari sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.

Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Dr Mark T Esper bertemu dengan Menhan RI Letjen (Purn) Prabowo Subianto di Pentagon, Washington DC pada Jumat (16/10) waktu setempat, untuk membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) AS, Menhan Esper mengkomunikasikan pentingnya untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM), supremasi hukum, dan profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan mereka.

Prabowo mengungkapkan, pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan AS untuk modernisasi bidang pertahanan Indonesia. Kedua pemimpin berbagi keinginan untuk meningkatkan hubungan bilateral militer ke militer, dan bekerja sama dalam keamanan maritim.

Esper dan Prabowo menandatangani memorandum of intent (MoI) untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency yang berada di bawah Kemenhan AS. Tugasnya adalah untuk melanjutkan kembali pekerjaan di Indonesia menemukan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II. Kedua pemimpin menyatakan simpati kepada mereka yang terkena Covid-19, baik di AS dan Indonesia.

Kunjungan ke negeri Paman Sam ini adalah pertama kalinya bagi Prabowo selama dua dekade terakhir. Setelah tidak lagi berkarier di TNI AD dengan jabatan terakhir sebagai komandan Sesko ABRI, Prabowo masuk dalam daftar hitam sehingga tak bisa mendapatkan visa AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement