Sabtu 17 Oct 2020 15:20 WIB

Upaya Mengembalikan Martabat the Citizens

Arteta, mantan asisten Guardiola, tak terpengaruh catatan minor City musim ini.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: EPA-EFE/Marc Atkins
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City hanya bisa meraih empat poin dari tiga laga awal Liga Primer Inggris musim ini. Kemenangan 3-1 atas Wolverhampton Wanderers di laga pembuka seolah tidak berbekas kala the Citizens menerima lawatan Leicester City di Stadion Ettihad.

City dipermalukan the Foxes, 2-5. Upaya City untuk bangkit di laga berikutnya menemui jalan terjal.

Raheem Sterling dkk ditahan imbang salah satu tim promosi, Leeds United, 1-1, dua pekan lalu. Torehan empat poin dari tiga laga awal ini merupakan start terburuk the Citizens di pentas Liga Primer sejak musim 2010/2011. Tak hanya itu, kegagalan memetik kemenangan di dua laga terakhir liga menjadi catatan performa terburuk City sejak 2017.

Catatan minor City pada awal musim ini tentu memberikan dampak terhadap perubahan persepsi rival-rivalnya terhadap kekuatan the Citizens. Klub pertama, setelah Manchester United yang berhasil dua musim beruntun menjadi juara Liga Primer itu, dinilai mulai mengalami penurunan performa, terutama dengan rapuhnya lini belakang.

Tentu, City tentu tidak mau anggapan ini terus berlanjut. Kemenangan menjadi satu-satunya jalan buat tim besutan Pep Guardiola untuk bisa mengembalikan harga diri sebagai salah satu kandidat terkuat peraih gelar juara Liga Primer.

Kesempatan untuk City ini pun datang dua pekan setelah ditahan imbang Leeds. Tepatnya saat Arsenal melawat ke Stadion Etihad pada pekan kelima Liga Primer, Sabtu (17/10) malam WIB.

Namun demikian, sejak dibesut Mikel Arteta pada pertengahan musim lalu, Arsenal selalu mampu menyulitkan anggota the Big Six. The Gunners hanya mengemas satu kekalahan dari tujuh pertemuan terakhir dengan the Big Six di semua ajang.

Selama periode tersebut, Arsenal berhasil memetik tiga kemenangan, termasuk saat menyingkirkan City di semifinal Piala FA musim lalu. Pun saat membungkam Chelsea di partai final Piala FA.

Pelatih City, Pep Guardiola, mengakui, timnya memang belum menemukan performa terbaiknya pada awal musim ini. Namun, pelatih asal Spanyol itu optimistis, setelah jeda internasional, the Citizens bisa langsung tancap gas dan memperbaiki kesalahan.

'Kami akan mencoba untuk bisa bangkit lagi. Kami masih harus memperbaiki sejumlah aspek permainan karena pada awal musim ini, kami belum berada dalam performa terbaik,'' ujar Guardiola dalam wawancara dengan Sports, belum lama ini.

Sayangnya, di laga kontra Arsenal, City dikabarkan bakal kehilangan sejumlah pemain. Kevin De Bruyne disebut kembali lebih cepat dari timnas Belgia lantaran mengalami cedera ringan. Pun dengan Raheem Sterling yang dikabarkan mengalami cedera hamstring.

Namun, Ikay Gundogan sudah bisa diturunkan di laga ini usai menjalani isolasi mandiri pasca-terjangkit Covid-19. Sementara untuk menjawab rapuhnya lini belakang, Guardiola akan mengandalkan bek tengah anyar City, Ruben Dias, yang telah menjalani debut di laga kontra Leeds.

 

Mikel Arteta, mantan asisten pelatih Pep Guardiola, itu tidak mau terpengaruh dengan catatan minor City pada musim ini. ''Saya tak melihat ada penurunan performa City. Mereka hanya kurang beruntung. Seharusnya, mereka bisa memastikan kemenangan lebih dulu,'' kata Arteta seperti dilansir Football London, Sabtu (16/10).

Arteta, yang kerap dianggap murid dari Guardiola, sejauh ini terbukti mampu keluar dari bayang-bayang Guardiola dan membawa ciri khas baru dalam permainan the Gunners, terutama dalam kolektivitas serta struktur serangan. ''Ambisi kami adalah datang ke sana dan mengalahkan mereka sekali lagi. Setiap detail akan sangat menentukan dan performa pemain harus berada di level tertinggi,'' tegas mantan gelandang Arsenal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement