Sabtu 17 Oct 2020 14:50 WIB

Anwar Ibrahim: Ini Bukan Urusan Polisi Malaysia

Anwar mengaku ada tekanan politik ke kepolisian untuk memeriksanya.

Pemimpin oposisi Malaysia yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Dato
Foto: ANTARA/Agus Setiawan
Pemimpin oposisi Malaysia yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Dato

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Anwar Ibrahim mengaku ada tekanan politik yang membuat terpaksa mengungkapkan nama-nama anggota parlemen yang mendukungnya pada polisi. Ia menekankan hal itu urusan pribadinya dengan Sultan Malaysia.

"Itu urusan saya dan Yang Agung, saya bekerja sama sepenuhnya dengan polisi, tapi yang membingungkan mengapa fokus pada 121 nama Anggota Parlemen?" kata Anwar seperti dikutip media Malaysia, The Star, Sabtu (17/10).

Baca Juga

"Sekarang saya harus katakan isu ini bukan urusan polisi atau menteri yang menginstruksikan polisi untuk mencari nama-nama, ini isu yang dikemukan masing-masing pemimpin partai untuk membuktikan lebih dari 120," katanya menambahkan.

Anwar yang kini menjabat sebagai presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Unit Penyelidikan Khusus Kepolisian Malaysia. Anwar mengaku diperlakukan cukup baik dengan polisi 'yang sangat sopan' dan mengklaim mereka puas dengan keterangannya. "Ini jelas tekanan politik dan dari pemahaman saya, instruksi politis diberikan ke polisi," kata Anwar.

"Dari cara bertanya dan isu yang diangkat murni mengenai anggota Parlemen, siapa mereka, nama mereka siapa dan apakah mereka memberi jaminan," tambah Anwar.

"Ini benar-benar bukan urusan orang lain untuk tahu itu karena itu tugas saya sebagai Anggota Parlemen untuk menyajikannya ke Yang di-Pertuan Agong, tidak ada alasan untuk menanyakan apa yang saya bahas dengan Yang Mulia," katanya.

Anggota Parlemen Bukit Gelugor Ramkarpal Singh yang bertindak sebagai pengacara mengatakan ada enam laporan yang sedang diselidiki terhadap Anwar. Ramkarpal juga mempertanyakan kecepatan penyelidikan dilakukan.

Anwar mengkonfirmasi sejumlah pertanyaan yang diajukan polisi pada Jumat (16/10) lalu. Termasuk 'kasus sodomi' tapi ia menambahkan fokus pertanyaannya lebih banyak pada Anggota Parlemen dan pertemuannya dengan Sultan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement