Sabtu 17 Oct 2020 13:34 WIB

JKN-KIS Selamatkan Jantung Saya

Saya ke rumah sakit berbekal kartu BPJS Kesehatan.

Kwee Lumanto Hendra Kusuma (69)
Foto: BPJS Kesehatan
Kwee Lumanto Hendra Kusuma (69)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kwee Lumanto Hendra Kusuma (69), warga Kota Malang ini sudah memanfaatkan pelayanan kesehatan menggunakan Kartu JKN-KIS berkali-kali, baik pelayanan di rumah sakit maupun oleh tim dokter. Lumanto menjelaskan, pada awalnya dokter sudah menyarankan untuk memasang ring jantung sejak tahun 2010.

Hal ini disebabkan karena ia didiagnosa mengalami penyumbatan di jantung dengan biaya mencapai 150 juta rupiah. Mahalnya biaya tersebut membuat Lumanto berpikir dua kali hingga ia memutuskan untuk memanfaatkan pengobatan alternatif saja.

Hari demi hari ia mencoba rutin meminum ramuan yang konon katanya berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit jantung. Namun setelah 3 tahun lamanya ia meminum ramuan tersebut, penyakit di jantungnya tak kunjung sembuh.

Menurut dokter, saluran pembuluh darah di jantungnya terdapat lima titik penyumbatan. Singkat cerita Ia pun kemudian mendaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga ketika diharuskan dokter menjalani operasi by pass jantung ia memanfaatkannya.

 “Saya ke rumah sakit berbekal kartu BPJS Kesehatan. Karena kalau harus membayar sendiri jelas saya tidak sanggup,” ujar pria berusia 69 tahun ini.

Soal pelayanan, pria yang aktif dalam komunitas Malang Community of Cardiovascular Care (MC3) ini mengaku puas dengan yang diberikan rumah sakit. Tak ada kesulitan yang ia rasakan. Selama masa perawatan, Lumanto saat ini rutin berobat di Rumah Sakit Aisyiyah Kota Malang. Sebelumnya, ia menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.

“Sebelumnya saya pasrah ketika dokter menyuruh saya untuk operasi by pass, namun setelah saya ketahui ditanggung BPJS Kesehatan, maka ketakutan saya tentang biayanya langsung hilang. Saya jadi merasakan betul manfaat JKN-KIS ini,” bebernya.

Lumanto kerap mengingatkan teman-temannya untuk rutin membayar iuran JKN-KIS, jika ada yang setelah mendapat pelayanan lalu tak membayar iuran ia memberi penjelasan bahwa jika ia tidak membayar maka sewaktu-waktu sakit akan tidak aktif, juga iuran yang dibayarkan akan sangat bermanfaat untuk orang lain yang sedang sakit seperti dirinya. Ia berharap program baik ini terus berjalan semestinya. Ia ingin banyak orang yang terbantu dengan adanya program JKN-KIS ini.

“Program seperti ini harapan saya agar terus berjalan. Saya sudah terbantu, semoga banyak orang yang juga merasakan. Terima kasih juga untuk pihak rumah sakit yang sudah memberikan pelayanan baiknya,” tutupnya.(ar/ep)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement