Sabtu 17 Oct 2020 12:39 WIB

Sebulan Cai Kabur, Pengamat Soroti tak Ada Perkembangan

Pejabat terkait harus dicopot agar kasus kaburnya napi tidak terulang di lapas lain.

Rep: Erik PP/Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Jajaran Komisi III DPR RI melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke Lapas Tangerang untuk melihat lokasi kaburnya narapidana asal China, Cai Changpan yang diketahui melarikan diri dari tahanan pada Senin (14/9) lalu.
Foto: Republika/Eva Rianti
Jajaran Komisi III DPR RI melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke Lapas Tangerang untuk melihat lokasi kaburnya narapidana asal China, Cai Changpan yang diketahui melarikan diri dari tahanan pada Senin (14/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaburnya narapidana hukuman mati kasus narkoba dari Lapas Klas 1 Tangerang, Banten, Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53), sebulan lalu, menandakan perlunya ada evaluasi pejabat terkait. Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, mengatakan, sebaiknya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yassona Laoly mencopot pejabat, baik kepala Lapas Tangerang, kepala Kanwil Kemenkumham Banten, bahkan jika perlu pejabat di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham mengundurkan diri.

Trubus mendorong Yassona untuk bertindak tegas atas kaburnya Cai Changpan yang sudah sebulan belum ditemukan. Belum lagi, pemeriksaan petugas yang bertanggung jawab terkait kaburnya narapidana dengan membuat gorong-gorong belum juga rampung. "Dirjen PAS juga harus diberi peringatan, karena sampai satu bulan ini tidak ada perkembangan," kata Trubus kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (17/10).

Menurut Trubus, Yasonna perlu mencopot pejabat terkait sebagai pertanggungjawaban publik. Dengan begitu, ada transparansi dan pihak siap bertanggung jawab terkait kasus itu. "Jadi harus dicopot semua supaya tidak terulang kembali, apalagi masalah ini sudah berulang-ulang terjadi dan hanya mengorbankan pegawai-pegawai kecil saja," ujarnya.

Selain itu, Trubus juga mengingatkan, Yasonna untuk punya nyali melakukan pembenahan di lapas. Karena jika dibiarkan, hal itu dapat berdampak ke kepercayaan publik yang merembet ke lapas lain, dan membuat program Kemenkumham tidak jalan. "Kalau tidak segera ditindak, di lapas lain juga akan ikut seperti itu. Karena mereka yang lepas selain bandar narkoba juga orang yang punya kedudukan," ungkapnya.

Dan untuk mengisi posisi jabatan pejabat terkait, Trubus meminta menteri untuk menempatkan orang yang tepat. Sosok itu yang siap mendukung program dan bertanggung jawab atas jabatan yang diembannya. "Kalau perlu lakukan lelang jabatan, mulai dari TNI hingga Polri bisa mendudukinya. Pasti ada pembenahan lapas," kata Trubus.

Cai terbilang lihai dalam menjalankan misinya melarikan diri dari sel. Tak sekadar ahli menggali tanah hingga menembus gorong-gorong, bak aktor Tim Robbins berlaga dalam film The Shawshank Redemption, Cai juga lincahnya bisa mengakali polisi dengan pergerakan menghilang yang cepat dan seakan sudah terencana dengan rapi.

Tak hanya itu, setelah polisi mendeteksi keberadaannya di Hutan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Cai yang pernah mendapatkan pendidikan militer di China, memiliki kemampuan bertahan hidup di alam. Alhasil hingga kini, jejaknya belum diketahui.

Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Pratomo Widodo, mengatakan, sejak akhir September atau awal Oktober lalu,  polisi terus melakukan pengejaran terhadap Cai di Hutan Tenjo. Namun, polisi mengaku menghadapi kendala dalam upaya pengejaran tersebut lantaran luasnya hutan yang mencakup tujuh kelurahan dan 34 desa itu.

Sementara area hutan yang disisir diketahui baru mencapai 20 persen dari luas Hutan Tenjo. "Kira-kira 20 persen," ujar Pratomo kepada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement