Jumat 16 Oct 2020 14:37 WIB

Pasien Covid-19 Sembuh di Tasikmalaya Terus Bertambah

Dari keseluruhan kasus positif Covid-19 yang tercatat, sekira 62 persennya sembuh

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19. Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di wilayahnya terus meningkat.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di wilayahnya terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di wilayahnya terus meningkat. Dari keseluruhan kasus positif Covid-19 yang tercatat, sekira 62 persennya sudah dinyatakan sembuh.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis (15/10), total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 329 orang. Sebanyak 204 di antaranya telah dinyatakan sembuh. "Artinya sudah di angka 62 persen. Itu sudah rata-rata Jabar," kata Budi, Kamis (15/10) lalu.

Baca Juga

Ia mengapresiasi peran para tenaga kesehatan yang telah berjuang di garis terdepan dalam memerangi pandemi Covid-19. Tak lupa, ia pun mengapresiasi tim patroli yang terus mengingatkan dan menegakkan aturan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saya bergembisa karena yang sembuh semakin banyak. Meski positif masih bertambah, tapi mulai landai (penambahannya)," ujar dia.

Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, per Kamis pagi terdapat empat penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 dari hari sebelumnya. Saat ini, masih terdapat sebanyak 113 kasus positif Covid-19 yang masih aktif. Sementara, 12 kasus positif Covid-19 meninggal dunia.

Budi mengatakan, petugas survailans akan terus melakukan penelusuran dari setiap kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang ditemukan. "Jadi bisa diatasi dengan cepat," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement