Jumat 16 Oct 2020 09:13 WIB

Menanti Banjir Gol di Goodison Park

Kali pertama sejak 1989, Liverpool melakoni derbi saat posisi di bawah Everton.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Everton Carlo Ancelotti.
Foto: EPA-EFE/Jon Super
Pelatih Everton Carlo Ancelotti.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Setelah dua pekan jeda internasional, Liga Primer Inggris musim ini kembali bergulir, tepatnya pada pekan kelima. Tidak tanggung-tanggung, pekan kelima akan dibuka oleh salah satu laga derbi terpanas di kancah sepak bola Inggris, derbi Merseyside.

Everton akan menjamu rival sekotanya, Liverpool, di Stadion Goodison Park, Sabtu (17/10) petang WIB. Terlepas dari latar belakang gengsi dan rivalitas panjang antara kedua tim, derbi Merseyside cenderung berujung antiklimaks.

Dari delapan laga terakhir di Goodison Park dalam pentas Liga Primer, tujuh partai berakhir imbang. Terakhir kali kemenangan diraih salah satu tim di Goodison Park adalah saat Liverpool menang 1-0 pada Desember 2016 silam.

Bahkan, dalam tiga pertemuan terakhir antara kedua tim di stadion berkapasitas 39 ribu orang tersebut, semuanya berakhir imbang tanpa gol. Namun, tren minim gol ini sepertinya akan berakhir di derbi Merseyside edisi ke-237 di semua ajang tersebut. Catatan performa terakhir dua pelakon utama juga mendukung harapan terciptanya banjir gol di laga tersebut.

Dari segi motivasi dan kepercayaan diri, tim tuan rumah dianggap berada dalam kondisi yang lebih baik dibanding tim tamu. Everton mengawali musim ini begitu apik dengan torehan kemenangan di tujuh laga awal di semua ajang. Di pentas Liga Primer, tim besutan Carlo Ancelotti itu pun berada di peringkat teratas setelah meraih poin maksimal, 12 poin, dari empat laga awal. The Toffees juga menjadi tim paling produktif dengan koleksi 12 gol.

''Ambisi kami bertahan selama mungkin di puncak klasemen dan bisa tampil di kompetisi Eropa musim depan. Kontra Liverpool akan jadi laga sulit. Tak peduli dengan hasil yang mereka catatkan pada laga terakhir, tapi mereka tetap tim fantastis dengan pelatih yang luar biasa. Namun, kami cukup percaya diri,'' kata pelatih Everton, Carlo Ancelotti, seperti dilansir Liverpool Echo, Kamis (15/10).

Hampir di setiap gelaran derbi Merseyside, setidaknya dalam satu dekade terakhir, the Toffees memang kerap menyandang status underdog tiap kali berhadapan dengan the Reds. Status tidak diunggulkan Everton ini tergambar dalam rekor pertemuannya dengan Liverpool. The Toffees tidak pernah menang dalam 22 bentrokan terakhir di semua ajang. Sementara di pentas Liga Primer, Everton tidak pernah menang dalam 19 derbi Merseyside terakhir, dengan catatan 11 kali imbang dan delapan kekalahan.

Namun, di laga kali ini, Everton memiliki peluang besar untuk menghentikan rekor buruk tersebut. Terlebih, jika menilik performa Liverpool yang masih terpuruk di peringkat kelima klasemen sementara dengan koleksi sembilan poin dari empat laga. Untuk pertama kalinya sejak 1989, Liverpool melakoni derbi Merseyside saat menempati posisi lebih rendah dari Everton di papan klasemen sementara.

Tidak hanya itu, dari empat laga awal Liga Primer musim ini, gawang Liverpool telah kebobolan 11 gol. Dengan jumlah kebobolan gol tersebut, the Reds berada di urutan kedua tim yang paling banyak kebobolan di empat pekan awal musim ini. Kebobolan 11 gol ini termasuk saat tim besutan Juergen Klopp dicukur Aston Villa, 2-7, di laga terakhir, dua pekan lalu.

Berbeda dari musim lalu yang tampil begitu solid sejak awal musim dan baru kebobolan 11 gol dari 13 laga, gawang Liverpool begitu rentan kebobolan pada awal musim ini. Cedera yang dialami penjaga gawang asal Brasil, Alisson Becker, kian memperparah kondisi tersebut. Di sisi lain, Adrian, sebagai kiper pelapis Alisson, terbukti belum bisa tampil secara konsisten.

Jeda internasional selama dua pekan memberikan waktu buat Klopp untuk bisa memperbaiki dan mengevaluasi performa anak-anak asuhnya. Pelatih asal Jerman itu pun tidak mau mencari alasan terkait absennya sejumlah pemain kunci the Reds sebagai penyebab inkonsistensi performa skuatnya. ''Kekalahan lawan Villa memang menyakitkan, tapi itulah sepak bola. Sekarang, kami harus bisa memberikan reaksi terbaik,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement