Jumat 16 Oct 2020 08:42 WIB

PM Armenia Siap Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh

PM Armenia menyatakan pihaknya siap menerapkan perjanjian gencatan senjata

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.
Foto: EPA-EFE/ARMENIA DEFENCE MINISTRY
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Kamis (15/10) menyatakan Yerevan siap menerapkan perjanjian gencatan senjata yang disepakati pekan lalu di Moskow untuk mengakhiri konflik Nagorno-Karabakh. Demikian menurut kantor berita Rusia RIA Novosti.

Ia juga mengatakan solusi dalam konflik Nagorno-Karabakh harus dapat diterima semua pihak.

Baca Juga

Juga berbicara kepada RIA Novosti, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan Rusia yang menjadi penengah dalam perundingan antara Armenia dan Azerbaijan merupakan partner strategis Azerbaijan dan akan terus memiliki peran penting dalam mencari solusi.

Pertempuran di kawasan yang memisahkan diri tersebut semakin parah sejak 1990-an, ketika sekitar 30 ribu orang tewas.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement