Jumat 16 Oct 2020 08:03 WIB

Fonseca Bicara Soal Ambisi AS Roma

Ia mendambakan kestabilan dan keseimbangan klub.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih AS Roma Paulo Fonseca bereaksi pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan FC Inter di stadion Olimpico di Roma, Italia, Ahad (19/7/2020).
Foto: EPA-EFE/RICCARDO ANTIMIANI
Pelatih AS Roma Paulo Fonseca bereaksi pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan FC Inter di stadion Olimpico di Roma, Italia, Ahad (19/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca berbicara tentang kondisi klubnya. Menurut Fonseca, I Lupi bisa meraih hasil positif, jika telah menemukan kestabilan dan keseimbangan.

Ia menyinggung ketatnya persaingan di papan atas Serie A. Ada dua atau tiga tim memburu scudetto.

Masih beberapa yang mengejar tiket Liga Champions. Ia merasa Roma baru saja memulai sebuah proyek dengan 14 pemain baru.

Ia membuat Pasukan Serigala memainkan gaya sepak bola menyerang yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Fonseca merasa usahanya mulai menampakkan hasil.

"Kami berada di urutan kedua setelah Atalanta dalam hal menciptakan peluang gol di Serie A. Selama proses transformasi, kami melihat pertumbuhan fundamental untuk pemain seperti Roger Ibanez, Gianluca Mancini, Jordan Veretout, Lorenzo Pellegrini, Nicolò Zaniolo, Amadou Diawara dan Leonardo Spinazzola," kata pelatih berkebangsaan Portugal itu, dikutip dari Football Italia, Jumat (16/10).

Pada musim ini, ia ingin timnya lebih dominan dalam menguasai bola. Dari sisi ekonomi, Roma baru saja berganti kepemilikan.

The Friedkin Group membeli klub ini, dari James Pallotta. Ia melihat pemilik baru langsung memahami realitas yang ada. 

"Saya selalu penuh keyakinan, tapi saya juga mengakui kenyataan, ada tim lain di Serie A dengan stabilitas dan berinvestasi jauh lebih baik dari Roma," ujar Fonseca.

Kendati mendatangkan sejumlah pemain anyar, ia belum sepenuhnya puas. Menurut sang arsitek ada beberapa posisi masih harus ditingkatkan.

Namun pada akhirnya Fonseca memahami. Mereka baru saja mengalami musim panas terberat. Pandemi Covid-19 membuat Roma dihantam krisis keuangan.

Untung saja, ada investor baru yang masuk. Tak lupa ia menyinggung dahaga La Magica yang belum mendapatkan trofi selama lebih dari 12 tahun.

"Anda tidak membangun tim hebat dalam dua hari. Itu butuh waktu. Jika trofi ditentukan oleh hasrat dan cinta untuk klub, Roma akan selalu memenangkan scudetto," tutur Fonseca.

Ia memiliki kesan positif pada Romanisti. Ia berharap bisa mempersembahkan trofi untuk segenap tifosi I Lupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement