Jumat 16 Oct 2020 00:05 WIB

Menhan AS Ungkap Bahaya Program Nuklir Korut

Program nuklir Korut dinilai sebagai ancaman stabilitas keamanan dunia.

Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper pada Rabu mengatakan program nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman global. Pernyataan itu disampaikan setelah Pyongyang meluncurkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tak terlihat pada parade militer.

Kemunculan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru selama parade akhir pekan di Korea Utara memikat banyak analis Barat. Tetapi para pejabat di Korea Selatan jauh lebih prihatin dengan tampilan sistem roket peluncuran ganda (MLRS) baru dan rudal jarak pendek yang cepat dan dapat bermanuver yang akan ideal untuk menyerang target di Selatan.

Berbicara sebelum memulai pertemuan dengan mitranya dari Korea Selatan di Pentagon, Esper mengatakan, ia setuju bahwa program rudal nuklir dan balistik Korea Utara tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia." "Amerika Serikat tetap berkomitmen pada keamanan Republik Korea," kata Esper.

Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat harus menemukan cara yang lebih adil untuk membagi biaya pertahanan sehingga ada keadilan pada pembayar pajak AS.

Presiden AS Donald Trump, yang memuji hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong -un, berulang kali mengatakan Seoul harus membayar bagian yang lebih besar dari biaya pasukan militer AS yang ditempatkan di Korea Selatan.

Sekitar 28.500 tentara Amerika dikerahkan di Korea Selatan. Keberadaan pasukan AS ini dianggap sebagai pencegah Pyongyang yang juga mengirimkan pesan ke China tentang pengaruh dan kemampuan Paman Sam di Asia.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement