Kamis 15 Oct 2020 13:28 WIB

Sebanyak 130 Ton Sampah di Bandung Tidak Terangkut ke TPA

Sampah tersebut berasal dari yang berceceran, dibuang ke sungai dan sampah pasar

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas gabungan bersama warga membersihkan sampah di sekitar sungai Cikapundung, Kota Bandung, Jumat (14/8). Aksi bersih sungai yang diikuti berbagai kalangan masyarakat dan instansi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas gabungan bersama warga membersihkan sampah di sekitar sungai Cikapundung, Kota Bandung, Jumat (14/8). Aksi bersih sungai yang diikuti berbagai kalangan masyarakat dan instansi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kebersihan Kota Bandung mengungkapkan terdapat 130 ton sampah yang tidak terangkut dan terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Total sekitar 1.300 ton sampah perhari di Kota Bandung yang dibuang ke TPA.

Kabid Kebersihan DLHK Kota Bandung, Sofyan Hernandi mengakui terdapat 130 ton sampah di Kota Bandung yang tidak terangkut ke TPA. Menurutnya, sampah-sampah tersebut berasal dari sampah yang berceceran, sampah yang dibuang ke sungai dan sampah di pasar."Kita akui yang tidak tertangani 10 persen (seperti sampah) di sungai, berceceran. Kita hitung masih ada tapi gak numpuk," ujarnya di Balai Kota Bandung, Kamis (15/10).

Ia melanjutkan, pihaknya kesulitan mendata jumlah sampah yang dibuang ke sungai sebab tiap pemerintah daerah saling berkilah tentang siapa yang membuang sampah ke sungai. Namun menurutnya sampah yang tidak terbuang relatif sebanyak 10 persen dari total yang terangkut.

Sofyan menambahkan, sampah yang muncul dari pelaksanaan demo beberapa hari kemarin relatif tidak signifikan. Menurutnya, sampah-sampah yang ada pun berupa sampah kemasan dan batu.

 

"Alhamdulillah demo tidak meluas hanya Diponegoro. Pengalaman kita paling satu hari 10 kubik itu sekitar satu truk gak terlalu banyak dibandingkan hari biasa. Itu bukan sampah tapi batu," katanya.

Ia melanjutkan saat ini seluruh petugas penyapuan jalan yang dulu berstatus pegawai PD Kebersihan kini menjadi pegawai DLHK Kota Bandung. Menurutnya, pihaknya saat ini menerapkan absen pagi dan sore.

Selanjutnya, katanya para petugas penyapuan jalan harus mulai bekerja dari sejak pukul 04.00 Wib hingga 12.00 Wib. Kemudian disambung pukul 12.00 Wib ke pukul 20.00 Wib. Katanya, dengan jadwal tersebut durasi kebersihan jalan lebih lama.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement