Kamis 15 Oct 2020 13:23 WIB

Masyarakat Batu Beriga Bersyukur dengan Program Padat Karya

Program pemerintah padat karya untuk wilayah Babel seluas 500 hektare

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menyelenggarakan padat karya dengan menanam pohon mangrove berlangsung di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka tengah, Kamis (15/10).
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menyelenggarakan padat karya dengan menanam pohon mangrove berlangsung di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka tengah, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU BERIGA -- Dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di wabah Covid -19, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menyelenggarakan padat karya dengan menanam pohon mangrove berlangsung di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka tengah, Kamis (15/10). Dikatakan program pemerintah padat karya untuk wilayah Babel seluas 500 hektare (ha) ini terbagi 250 ha untuk Bangka dan 250 ha untuk Belitung.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, dalam arahan mengatakan agar program pemerintah ini dimanfaatkan dengan baik. Bukan hanya karena untuk mendapatkan uang saja, akan tetapi niatkan untuk menjaga hutan dan lingkungan dengan baik karena, lingkungan yang bagus akan memberikan manfaat bagi kelangsungan kehidupan di kemudian hari.

"Hati kita ini harus terpanggil untuk memelihara hutan, itu yang penting. Jangan sampai mangrove yang di tanam ini gagal, untuk itu tugas ini di jalankan sepenuh hati," ungkapnya dalam siaran pers.

Gubernur Erzaldi kembali meyakinkan masyarakat bahwa, apabila hutan terjaga dengan baik maka, hutan tersebut akan memberikan manfaat bagi warga. Program ini memberdayakan masyarakat setempat, dengan harapan mangrove yang ditanam terjaga dengan baik sekaligus dapat meningkatkan pendapatan warga.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel, Marwan menuturkan, untuk kawasan Pantai Batu Beriga ditanam mangrove seluas 50 ha nantinya dikelola oleh 2 kelompok tani yaitu Kelompok Tani Cinta Lingkungan dan Kelompok Tani Peduli Hutan.

Menurutnya, program padat karya ini merupakan upaya yang dibayar kepada anggota kelompok tani mengunakan dana pemerintah pusat melalui BPDASHL yang dibayar ke rekening anggota masing-masing yang masuk dalam kelompok tani.

"Kami tekankan kepada kelompok tani yang mengolah mangrove agar tanaman yang ditanam ini dijaga dengan baik, sehingga mangrove tersebut tumbuh subur sesuai yang diinginkan," ujarnya.

Salah seorang warga setempat, Amad ketika dikonfirmasi media menilai, program padat karya ini sangat membantu masyarakat karena, saat ini warga kesulitan ekonomi akibat Covid -19. "Kami senang program ini, kami bisa bekerja dan dapat uang. Kami sekarang kesulitan ekonomi akibat Covid," ungkapnya.

Mengakhiri arahan, Gubernur Erzaldi membagikan buku rekening anggota kelompok tani yang mengolah mangrove dan dilanjutkan dengan penanaman mangrove secara simbolis. Hadir dalam kegiatan ini Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel, Kepala BPDASHL, camat, kades, masyarakat, dan undangan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement