Kamis 15 Oct 2020 11:02 WIB

Tambah Kontrak Baru, Saham Waskita Naik 38 Persen

Saham Waskita naik menjadi Rp 705 dibandingkan penutupan pada awal Oktober.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kendaraan melintas di jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 1 Ciawi-Cigombong di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (16/12). PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mendapatkan tambahan pundi-pundi nilai kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun pada September.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Kendaraan melintas di jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 1 Ciawi-Cigombong di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (16/12). PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mendapatkan tambahan pundi-pundi nilai kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun pada September.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mendapatkan tambahan pundi-pundi nilai kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun pada September. Director of Operation II Waskita, Bambang Rianto, menjelaskan sebagian besar proyek tersebut berasal dari pekerjaan infrastruktur pemerintah. 

"Kami dipercaya untuk membangun beberapa proyek infrastruktur pengairan, jalan dan jembatan, serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)," ujar Bambang dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (15/10).

Baca Juga

Bambang menerangkan, Waskita telah menandatangani beberapa kontrak pekerjaan proyek infrastruktur pengairan sepanjang bulan September antara lain pekerjaan pembangunan Bendungan Jragung paket I senilai Rp 733 miliar, Irigasi Tapin Kalimantan Selatan, dan proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris Paket 5. 

"Di luar ketiga proyek tersebut, terdapat beberapa proyek dimana Waskita sudah ditetapkan sebagai pemenang tender," ucap Bambang.

Selain proyek infrastruktur pengairan, Waskita juga telah ditetapkan sebagai pemenang tender dari beberapa proyek pembangunan jalan antara lain Jalan Sofi-Wayabula di Maluku Utara, Jalan SP Blusuh di Kalimantan Tengah, dan Jalan Cerme-Gresik. Lebih lanjut, Waskita juga memperoleh tambahan kontrak baru dari proyek pembangunan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan Paket 3.

Dengan adanya tambahan kontrak tersebut, kata Bambang, saat ini Waskita sudah mencatatkan perolehan Nilai Kontrak Baru sebesar Rp 12,2 triliun termasuk beberapa proyek infrastruktur besar lainnya seperti Jalan Tol Ciawi-Sukabumi, Tol Pasuruan-Probolinggo, Perkuatan Pantai DKI Jakarta, dan Jaringan Irigasi Rentang yang sudah didapatkan lebih dulu.

Kata Bambang, Waskita masih terus berupaya mengejar perolehan Nilai Kontrak Baru hingga akhir tahun dan optimistis target dapat tercapai meskipun terkendala oleh Pandemi Covid-19. 

"Kami fokus pada proyek infrastruktur khususnya yang berasal dari pasar eksternal dan terus meningkatkan diversifikasi ke beberapa jenis proyek baru seperti pipanisasi maupun pengembangan kawasan," lanjut Bambang.

Pada kuartal IV, Waskita menargetkan tambahan nilai kontrak baru dari proyek jalan tol di Sumatera, Kalimantan Timur, dan wilayah Jakarta. Di samping itu, Waskita juga tengah mengikuti proses tender pengembangan commercial center di salah satu negara di Asia Tenggara dengan nilai mencapai Rp 1 triliun.

Bambang menilai perolehan nilai kontrak baru tersebut menjadi angin segar bagi kinerja saham Waskita. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan Selasa (13/10) saham Waskita mencapai level Rp 705 per lembar atau naik 38 persen bila dibandingkan harga penutupan pada awal Oktober yaitu Rp 510 per lembar.

Beberapa analis, seperti Mandiri Sekuritas, CGS CIMB, dan UOB Kay Hian masih memberikan rekomendasi BUY untuk saham Waskita dengan target harga antara Rp 820 hingga Rp 1.100. Hal ini menunjukan Waskita masih memiliki prospek untuk tumbuh ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement