REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –- Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan visinya untuk mewujudkan ekosistem bisnis kelas dunia di Kota Pahlawan, jika terpilih nantinya. Eri pun berharap dukungan dari para pelaku usaha, termasuk mereka yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri.
”A world-class business environment, itulah yang akan kami wujudkan untuk Surabaya ke depan. Tentu itu hanya akan terwujud dengan dukungan semua pihak termasuk Kadin,” kata Eri di Surabaya, Kamis (15/10).
Eri bahkan berharap, lompatan-lompatan yang dilakukannya jika dipercaya memimpin Surabaya, bisa melebihi apa yang telah dikerjakan Tri Rismaharini. ”Satu hingga dua tahun saya ingin lompatan Surabaya melebihi zamannya Bu Risma. Dan itu butuh kolaborasi,” ujarnya.
Eri menjelaskan, ketika Surabaya memiliki ekosistem bisnis berkelas dunia, artinya kemudahan dan kepastian izin usaha harus diutamakan. Namun menurutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan Sumber Daya Manusia. Ketika kualitas SDM terbangun, maka pencarian kerja akan lebih mudah.
”Bagaimana caranya tidak ada orang Surabaya menganggur. Maka ketika ada usaha masuk, pegawainya harus 40 persen warga Surabaya. Untuk kami telah siapkan sertifikasi gratis baik teknik maupun non-teknik agar warga bisa terserap optimal ke lapangan kerja karena karena mereka dibekali kompetensi,” ujarnya.
Eri juga mengaku telah menyiapkan berbagai program untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang bisa dilakukan setelah wabah Covid-19 mereda. Di antaranya pemberdayaan UMKM dengan target membawa 30 ribu UMKM Surabaya naik kelas.
”Kami sangat menghargai dunia usaha sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Maka kami berharap bisa terus berkolaborasi dengan Kadin. Kadin ini isinya orang-orang pintar dan pengusaha hebat berbagai bidang, itu harus dimanfaatkan untuk pembangunan Surabaya,” kata dia.
Ketua Umum Kadin Surabaya, Ali Affandi menyampaikan, dunia usaha tentunya menginginkan sosok pemimpin daerah yang bisa mendorong perekonomian. Apalagi di masa pandemi Covid-19 di mana pemulihan ekonomi menjadi tantangan seluruh daerah di Indonesia dan dunia. ”Pemerintahan yang ramah bisnis tentu menjadi harapan seluruh pelaku usaha,” kata dia.
