Rabu 14 Oct 2020 22:09 WIB

Menko PMK: Kita Masuk Negara yang Tangani Covid dengan Baik

Muhadji menilai Indonesia sudah dalam trek benar tangani Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sudah dalam trek benar selama masa tujuh bulan berjalan.

Muhadjir dalam pertemuan daring dengan manajemen fasilitas kesehatan seluruh Indonesia yang dipantau di Jakarta, Rabu, menjelaskan pemerintah terbilang sebagai negara yang baik penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan dan dampak ekonomi yang diakibatkan.

Baca Juga

"Sekarang hampir tujuh bulan kita berada dalam trek yang benar menurut saya. Dibanding negara lain kalau diukur dari jumlah penduduk, maka kita termasuk negara yang menangani Covid-19 dengan baik," jelas Muhadjir.

Muhadjir menilai kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bisa terkendali, disertai dengan total rasio fatalitas yang juga bisa terkendali. Selain itu angka kesembuhan semakin meningkat dan kian cepat dari waktu ke waktu.

"Yang penting kita bisa menjaga keseimbangan antara risiko kesehatan, risiko sosial dari dampak Covid-19, dan risiko ekonomi," kata Muhadjir.

Saat ini, lanjut Menko PMK, Indonesia sudah mencapai tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi ekonomi. Pandemi Covid-19 di Indonesia sekaligus mengubah cara kerja dan sistem serta mengubah pola penanganan dan organisasi.

Namun walau bagaimanapun, Muhadjir menekankan bahwa masalah keselamatan kesehatan penduduk harus tetap diutamakan tetapi penanganan kesehatan publik tidak mungkin mengabaikan kondisi ekonomi.

Muhadjir berpendapat kalau pemerintah mengabaikan ekonomi dalam waktu lama, maka keterpurukan ekonomi akan semakin dalam dan pemulihannya akan semakin sulit dan lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement