Rabu 14 Oct 2020 18:21 WIB

Polsek Kembangan Amankan Lima Remaja Ikut Unjuk Rasa

Remaja itu unjuk rasa karena diajak teman-temannya di media sosial.

Anggota kepolisan saat akan memberikan telepon genggam kepada pelajar yang ditahan karena terlibat aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10). Polda Metro Jaya mengamankan 561 demonstran yang didominasi oleh remaja berstatus pelajar yang diduga terlibat kerusuhan saat aksi penolakan Undang-Undang Cipta kerja. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota kepolisan saat akan memberikan telepon genggam kepada pelajar yang ditahan karena terlibat aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10). Polda Metro Jaya mengamankan 561 demonstran yang didominasi oleh remaja berstatus pelajar yang diduga terlibat kerusuhan saat aksi penolakan Undang-Undang Cipta kerja. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Kembangan, Jakarta Barat, mengamankan lima remaja yang mengikuti unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja di Istana Merdeka Jakarta Pusat, Selasa (13/10). Dari pemeriksaan polisi, lima pelajar tersebut berangkat dari wilayah Tangerang menaiki mobil bak terbuka, kemudian terciduk di Jalan Meruya Ilir Kembangan.

“Saat diinterogasi, mereka mengatakan mau mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR melalui ajakan dari teman-temannya melalui jejaring media sosial," ujar Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan di Jakarta, Rabu (14/10).

Imam mengatakan kelima pelajar tersebut diboyong ke Polsek Kembangan untuk dilakukan pendataan menggunakan sidik jari oleh tim identifikasi Polres Metro Jakarta Barat. Selain itu, dilakukan pembinaan terhadap mereka sebelum dikembalikan pada orang tua.

“Kami berikan imbauan untuk tidak melakukan aksi demonstrasi dan membuat pernyataan agar tidak mengulangi kembali," kata Imam.

Namun sebelum dipulangkan, kelima pelajar tersebut dilakukan tes cepat Covid-19 untuk mendeteksi adanya potensi penularan virus tersebut ke wilayah hukum Polsek Kembangan. Hasilnya, kelima pelajar tersebut tidak reaktif Covid-19 dan aman untuk dipulangkan kembali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement