Rabu 14 Oct 2020 16:53 WIB

Rekind Siap Membantu Pemerintah Soal Proyek Pipa Cisem

Langkah menyerahkan proyek Cisem diambil untuk menjaga stabilitas proyek

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Badan Pengawas Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Rekayasa Industri melakukan groundbreaking pembangunan pipa gas ruas transmisi Cirebon-Semarang yang bertempat di Rest Area Tol KM 379A, Ruas Tol Semarang-Batang, beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Badan Pengawas Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Rekayasa Industri melakukan groundbreaking pembangunan pipa gas ruas transmisi Cirebon-Semarang yang bertempat di Rest Area Tol KM 379A, Ruas Tol Semarang-Batang, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rekaysa Industri (Rekind) resmi menyerahkan kembali proyek ruas pipa Cirebon Semarang (Cisem) kepada BPH Migas. Langkah ini diambil perusahaan untuk menjaga stabilitas proyek dan mendukung proyek strategis nasional.

SVP Corporate Secretary & Legal, PT Rekayasa Industri, Edy Sutrisman, menjelaskan meski secara keseluruhan proyek Rekind mundur dari proyek Cisem. Namun perusahaan sangat terbuka untuk bisa membantu pemerintah mensukseskan proyek ini. Edy mengatakan Rekind siap untuk mensupport BPH Migas dan pemerintah agar proyek pipa Cisem ini segera berjalan.

Baca Juga

"Rekind akan selalu siap mensupport terlaksananya pembangunan Pipa Gas ruas Cisem ini sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), jika nanti diperlukan," ujar Edy, Rabu (14/10).

Edy juga berharap bahwa tim kajian yang dibentuk oleh BPH Migas untuk mengevaluasi proyek ini bisa menghasilkan keputusan final dan memenuhi harapan bersama. Sehingga upaya Pemerintah menciptakan kemandirian energi di tanah air bisa segera terwujud.

 

"Kami sangat bersyukur dan mengapresisasi sikap BPH Migas yang bisa menerima keputusan Rekind untuk mengembalikan statusnya sebagai pemenang Hak Khusus Ruas Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem)," ujar Edy.

Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa mengatakan BPH Migas mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Rekind atas pengembalian proyek ini. Sebab, menurut Ifan memang sejak 2006 perusahaan tak segera melakukan pembangunan menjadi masalah tersendiri atas keberlanjutan proyek.

"Kami mengapresiasi Rekind. Lebih bagus begini, tapi jelas ada hitam dan diatas putih. Kami apresiasi jadi tau penjelasannya. Meskipun terlambat, tapi kita memulai untuk menyusun langkah lebih baik," ujar pria yang akrab disapa Ifan di Gedung BPH Migas, Rabu (14/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement