Rabu 14 Oct 2020 10:10 WIB

Umroh Fase Kedua Dibuka untuk 250 Ribu Jamaah

Jumlah jamaah ditingkatkan menjadi 250 ribu orang dari sebelumnya 108 ribu orang.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Umroh fase kedua dibuka kembali mulai 18 Oktober 2020. Pada fase kedua ini, jumlah jamaah ditingkatkan menjadi 250 ribu orang dari sebelumnya 108 ribu orang.

Dilansir dari English Alarabiya, fase pembukaan umroh secara bertahap terus berlangsung. Pada fase kedua ini, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah, Hani al-Omairi juga mengumumkan kebijakan dan perubahan lainnya.

"Para jamaah akan diizinkan untuk mengunjungi Rawdah, kamar tempat Nabi Muhammad dimakamkan, dan area masjid tua di Masjid Nabawi di Madinah," kata Hani al-Omairi dilansir dari English Alarabiya, Rabu (14/10).

"Lebih dari 600 ribu orang juga akan diberikan izin untuk sholat di Masjidil Haram," tambahnya.

Kendati demikian, jamaah harus tetap mendaftar melalui aplikasi Eatmarna agar bisa melakukan umrah dan mengunjungi Masjidil Haram dan Rawdah. Peziarah tetap harus mendaftar untuk mendapatkan izin melalui aplikasi tersebut.

Sejauh ini, fase pertama dan fase kedua umroh hanya diperuntukkan bagi warga negara dan penduduk di Arab Saudi. Sedangkan untuk peziarah internasional, baru akan diizinkan mengunjungi Masjidil Harom dan Masjid Nabawi pada fase ketiga nanti atau 1 November 2020.

"Jamaah umroh asing akan diizinkan berkunjung mulai 1 November. Pihak berwenang akan segera mengumumkan negara mana saja yang diizinkan mengirimkan jamaah umrah," kata al-Omairi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement