Rabu 14 Oct 2020 07:56 WIB

BRIS Ditunjuk Jadi Survival Entity karena Hal Ini

BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah akan dimerger.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Baris belakang (dari kiri) Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sis Apik Wijayanto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Indonesia Financial Group Pantro Pander Silitonga, baris depan (dari kiri) Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari dan Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk Ngatari berfoto bersama seusai mengikuti penandatanganan Conditional Merger Agreement untuk Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN di Jakarta, Senin (12/10/2020). Proses ini merupakan bagian dari sinergi bank syariah BUMN dalam rangka pengembangan ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia.
Foto: Dhemas Reviyanto ANTARA
Baris belakang (dari kiri) Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sis Apik Wijayanto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Indonesia Financial Group Pantro Pander Silitonga, baris depan (dari kiri) Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari dan Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk Ngatari berfoto bersama seusai mengikuti penandatanganan Conditional Merger Agreement untuk Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN di Jakarta, Senin (12/10/2020). Proses ini merupakan bagian dari sinergi bank syariah BUMN dalam rangka pengembangan ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BRI Syariah Tbk menjadi entitas yang menerima penggabungan atau surviving entity karena merupakan perusahaan terbuka. Ketua Tim Project Management Office dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunardi mengatakan pemilihan BRIS akan memudahkan proses merger.

"BRI Syariah jadi survival karena satu-satunya dari tiga bank yang public listed jadi kita pakai untuk cangkangnya agar proses penggabungan nanti lebih mudah," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10).

Baca Juga

BRI Syariah telah menjadi perusahaan terbuka sejak 2018 dengan nama emiten BRIS. Nama emiten tersebut kemungkinan tidak akan berubah meskipun bank hasil merger akan membawa nama baru.

Hery mengatakan, nama bank baru masih belum diputuskan. Meski belakangan nama Amanah Bank disebut-sebut akan disematkan pada entitas hasil penggabungan BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah ini.

"Kita ingin bank ini bisa go international, yang kakinya kuat, kemungkinan besar akan kita ambil satu nama yang punya value proposition, nama yang juga common dengan praktik secara global," katanya.

Posisi BRIS dan para bank induk konvensional yang merupakan perusahaan terbuka juga membuat informasi terkait merger lebih terbatas. Hery meminta publik lebih memaklumi karena sebagai perusahaan Tbk. maka tidak boleh mendahului penyampaian pada regulator. Rencana merger yang lebih gamblang akan disampaikan pada pekan ketiga Oktober 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement