Rabu 14 Oct 2020 07:47 WIB

UBSI Ajak Mahasiswa Jadi Pebisnis 

Menjadi karyawan bukanlah pilihan yang tepat pada era saat ini.

UBSI menggelar seminar entrepreneur secara online tanggal 12-22 Oktober 2020.
Foto: Dok UBSI
UBSI menggelar seminar entrepreneur secara online tanggal 12-22 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) menyelenggarakan seminar entrepreneur dengan tema  bertajuk ‘Set up Your Mind to be a Young Entrepeneur’ yang digelar selama sembilan hari dari tanggal 12 hingga 22 Oktober 2020 secara online melalui platform Zoom. 

Kegiatan seminar ini bertujuan untuk memotivasi, menciptakan dan membentuk calon-calon entrepreneur muda yang peduli, kreatif dan mandiri. Narasumber yang dihadirkan pada hari pertama yakni Adi Putra,  owner CV  Adhi Perdana & Siam One Asia Co., Ltd (Thailand);  dan Mahakam,  pemilik Kelompok Usaha Mata Kehidupan. 

Adi menjelaskan perbedaan pengusaha dengan karyawan yakni pengusaha adalah orang yang mengatur dan menjalankan sebuah bisnis sedangkan karyawan orang yang dipekerjakan untuk mendapatkan upah atau gaji. 

“Ketika kita punya usaha sendiri, kita kerja keras, hasilnya akan terlihat. Tapi kalau kita jadi karyawan, kita kerja keras hasilnya akan tetap dan yang bertambah hanyalah ucapan terimakasih dari atasan. Menjadi karyawan buka lah pilihan yang tepat pada era saat ini. Ayo kita making money,  jangan waiting money,” ujarnya, Senin (12/10). 

 Ia juga berpesan untuk para mahasiswa agar memulai bisnis dari sekarang saat pandemi ini. Pandemi Covid-19 tidak akan menyurutkan para calon pengusaha untuk memulai usaha. 

“Model bisnis baru sangat banyak di era pandemi ini, seperti jualan online, kursus online. Di era saat ini telah terjadi gejolak perekonomian, banyak teman saya yang gajinya sudah dipotong, ada juga yang terkena PHK. Maka dari itu kita harus mulai untuk berinovasi dalam berbisnis dari sekarang,” tutur Adi dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Senada, dalam pemaparannya Mahakam menjelaskan ilmu kewirausahaan yang diterapkan dalam pikiran secara gila atau yang disebutnya Crazypreneurship Mindset. 

“Kewirausahaan bukan hanya berbicara tentang dunia bisnis. Lebih dari itu, kewirausahaan adalah pemaknaan jiwa kemandirian dalam diri setiap insan. Memaknainya, berarti memahami apa itu kehidupan!” serunya. 

Antusiasme  datang dari  para peserta. Salah satunya adalahb Muhammad Inamul Ihsan,  peserta yang berasal dari kampus UBSI Tasikmalaya. Menurutnya,  seminar ini sangat bermanfaat.

“Seminar ini membuat saya belajar untuk mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas, karena jika kuantitas yang dikedepankan barang akan cepat laku tapi tidak akan abadi atau bertahan lama, untuk membuat bisnis yang bagus, maka kualitas harus di nomorsatukan,” tutur Muhammad Inamul Ihsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement