Selasa 13 Oct 2020 17:19 WIB

65 Persen Daerah Masuk Zona Risiko Sedang Penularan Covid-19

Daerah zona hijau kini beralih menjadi zona kuning, oranye, dan bahkan zona merah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, lebih dari 50 kabupaten kota yang sebelumnya berada pada zona hijau kini beralih menjadi zona kuning, oranye, dan bahkan zona merah pada pekan ini. Sebanyak 336 kabupaten kota pun tercatat masuk dalam zona oranye atau risiko sedang. “Ini artinya 65 persen dari seluruh kabupaten kota di Indonesia berada pada risiko sedang,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (13/10).

Naiknya jumlah daerah yang masuk dalam kawasan zona risiko sedang hingga tinggi menandakan bahwa pemerintah daerah lengah dalam penanganan kasus covid di wilayahnya. Ia mengatakan, meskipun daerah dengan zona merah atau risiko tinggi cenderung menurun jumlahnya setiap pekan, namun ia meminta pemerintah daerah setempat tak merasa aman.

Baca Juga

Wiku menyampaikan, penilaian tingkat risiko penularan covid di sebuah wilayah menggunakan tiga indikator yakni epidemiologi, surveilance kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. “Dari masing-masing indikator tersebut ditentukan skor dan pembobotan yang menggambarkan risiko di wilayah tersebut,” kata dia.

Lebih lanjut, Wiku juga menyebut terdapat 94 kabupaten kota yang kini masuk dalam zona oranye tanpa perubahan selama enam pekan berturut-turut. Daerah-daerah itupun kini menjadi perhatian utama pemerintah agar kasus covid dapat semakin ditekan.

“Jangan terlena dan jangan lengah. Target penanganan covid adalah seluruh wilayah berubah menjadi zona hijau. Artinya tidak ada kasus baru di wilayah tersebut selama empat minggu berturut-turut dan angka kesembuhannya mencapai 100 persen,” ujar dia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement