Selasa 13 Oct 2020 15:19 WIB

12 Kasus Baru Covid-19 dan Tes PCR 9 Juta Warga Qingdao

Hari ini Qingdao tuntaskan tes Covid-19 bagi 3 juta warganya.

Petugas medis melakukan tes usap ke seorang anak di Qingdao, Provinsi Shandong, China, Selasa (13/10). Hingga akhir pekan ini sebanyak sembilan juta warga Qingdao akan jalani tes Covid-19 pascaadanya kasus transmisi lokal.
Foto: Chinatopix via AP
Petugas medis melakukan tes usap ke seorang anak di Qingdao, Provinsi Shandong, China, Selasa (13/10). Hingga akhir pekan ini sebanyak sembilan juta warga Qingdao akan jalani tes Covid-19 pascaadanya kasus transmisi lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Kamran Dikarma, Indira Rezkisari, Antara

China tidak main-main saat berhadapan dengan virus corona jenis baru. Meski hanya ditemukan segelintir kasus, China berani mengambil langkah dengan mengetes Covid-19 seluruh penduduk di kota dengan kasus lokal yang terus bertambah.

Baca Juga

Pemerintah di kota pelabuhan Qingdao di bagian timur China mengatakan telah menuntaskan tes bagi tiga juta penduduknya hari ini. Tes coronavirus dilakukan setelah terjadi kasus transmisi di Qingdao, atau dua bulan setelah China tidak melaporkan adanya transmisi lokal di negaranya.

Dari hasil tes yang sudah keluar, sebanyak 1,1 juta tes tidak menunjukkan ada kasus positif Covid-19. Kota Qingdao saat ini memiliki 12 kasus, enam dengan gejala dan enam lagi tanpa gejala atau OTG.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada Selasa (13/10), setidaknya enam kasus baru Covid-19 ditemukan dalam kurun waktu 24 jam di Qingdao.

Dilansir dari AP, China namun dikenal dengan ketidakterbukaannya. Metode China dalam urusan pendataan dan pelaporan kasus Covid-19 sudah dipertanyakan sejak pandemi terjadi awal tahun ini di Wuhan.

Berdasarkan angka nasional sebanyak 30 kasus Covid-19 baru terjadi di China pada Selasa (13/10). Rinciannya, 13 kasus memiliki gejala dan sisanya OTG.

Total kasus transmisi lokal ada 11, dengan gejala dan tanpa gejala. Sedangkan sisa kasusnya merupakan kasus Covid-19 impor.

Pemerintah Qingdao telah mengatakan akan mengetes sembilan juta penduduknya hingga akhir pekan ini. Upaya masif tersebut setara dengan langkah yang dilakukan kota-kota lain ketika ditemukan wabah Covid-19.

Pengetesan dimulai dengan kontak dekat, kontak terdekat dari kontak dekat, dan kontak kasual. Pengetesan dilakukan meluas ke seluruh distrik di kota.

Qingdao adalah kota pelabuhan komersial dan pusat industri elektronik. Kota ini juga merupakan rumah bagi armada marinir China di utara.

Kasus Covid-19 di Qingdao awalnya ditemukan berkaitan dengan Qingdao Chest Hospital. Kini rumah sakit tersebut dan ruang gawat daruratnya telah ditutup sementara.

Tak hanya itu, tempat tinggal para pasien yang baru saja diidentifikasi juga diisolasi. Setelah kasus-kasus tersebut ditemukan, otoritas Qingdao segera bergerak cepat melakukan tes Covid-19. Lebih dari 140 ribu staf institusi medis dan pasien yang baru dirawat di Qingdao telah diuji sejak kasus dikonfirmasi.

Orang pertama yang kembali terdeteksi positif Covid-19 di Qingdao adalah pasien rumah sakit, Qingdao Chest Hospital. Ia adalah pria berusia 58 tahun. Pasien tersebut diketahui positif pada Sabtu.

Setelah itu, dikutip dari SCMP, seorang wanita berusia 53 tahun yang bekerja di rumah sakit didapati positif. Suaminya, seorang sopir taksi, juga positif Covid-19.

Dari mana infeksi Covid-19 berasal namun tidak diketahui pasti. Rumah sakit tersebut pasalnya merupakan rujukan Covid-19 di sana.

Dalam sebuah tangkapan layar yang beredar, disebut-sebut wabah kembali terjadi akibat mesin pemindaian CT yang tidak disterilisasi. Hal ini namun tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Akhir bulan lalu, Qingdao memang membuka daerahnya bagi pengunjung untuk merayakan hari nasional selama delapan hari lamanya yaitu Golden Week. Sebanyak 4,47 juta pengunjung datang ke Qingdao selama liburan nasional tersebut.

Beberapa kota, seperti Zhengzhou dan Jinan, telah meminta warganya yang pergi ke Qingdao saat Golden Week untuk melakukan karantina mandiri. Mereka juga diminta melakukan tes Covid-19.

Tak hanya melakukan pengetesan, Kota Qingdao juga melakukan sterilisasi massal. Dilansir dari Qingdao Daily, sebanyak 4.200 bus telah disinfeksi sejak kemarin.

Penumpang bus juga diperiksa ketat. Suhu dicek, pembatasan jarak fisik diberlakukan, dan semua penumpang harus mengenakan masker.

Bus juga secara rutin disterilisasi. Otoritas memastikan pula ventilasi udara dalam bus sesuai aturan kesehatan.

China terakhir kali mencatat transmisi lokal Covid-19 pada 15 Agustus, ketika empat kasus terkonfirmasi dilaporkan di Xinjiang. Hingga kini jumlah kumulatif kasus Covid-19 di China mencapai 85.591 kasus dengan 4.634 kematian, dikutip dari Reuters.

China dikenal memiliki kemampuan tes ekstensif dan cepat. Itu telah menjadi strategi Negeri Tirai Bambu dalam menangani klaster baru Covid-19.

Itu bukan pertama kalinya China menerapkan tes Covid-19 ke seluruh penduduk di satu kota. Pada Juni lalu, sebagian besar wilayah Beijing harus menjalani pengujian virus corona. Hal itu dilakukan setelah ditemukannya klaster Covid-19 di sebuah kompleks pasar tradisional di kota berpenduduk 20 juta jiwa tersebut.

Sejauh ini, China telah berhasil mengendalikan penyebaran wabah Covid-19. Ia tak lagi menghadapi lonjakan kasus seperti saat virus tersebut ditemukan di kota Wuhan.

Zhang Wenhong, direktur Departemen Penyakit Menular di RS Huashan Shanghai, menyampaikan keyakinanya China bisa mengontrol situasi Covid-19. "China sudah cukup sukses melawan epidemi ini. Saat ini pada dasarnya tidak ada kasus lokal yang menyeluruh di negara. Meski terjadi pendemi lokal di Qingdao, semua bisa dituntaskan dengan tes meluas. Ini adalah pendekatan paling efektif dari segi biaya untuk melawan pandemi," ujarnya.

photo
Harga vaksin Covid-19 dari Sinopharm China - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement