Selasa 13 Oct 2020 13:19 WIB

Pembukaan Bioskop, Dinkes Bandung: Masih Riskan

Penerapan protokol kesehatan harus ketat dilaksanakan oleh pelaku usaha bioskop.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Pengunjung berada di studio bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center, Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Jumat (9/10). Pemerintah Kota Bandung memberikan relaksasi kepada sembilan bioskop untuk dapat beroperasi di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat, meski status wilayah Kota Bandung masuk kategori zona merah. Kesembilan bioskop tersebut dianggap dapat memenuhi standar protokol kesehatan. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung berada di studio bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center, Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Jumat (9/10). Pemerintah Kota Bandung memberikan relaksasi kepada sembilan bioskop untuk dapat beroperasi di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat, meski status wilayah Kota Bandung masuk kategori zona merah. Kesembilan bioskop tersebut dianggap dapat memenuhi standar protokol kesehatan. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan pembukaan sejumlah bioskop di Kota Bandung beberapa waktu lalu relatif riskan untuk kesehatan penonton di masa pandemi Covid-19. Sebab, kondisi ruangan yang tertutup sehingga sirkulasi udara yang tidak keluar ruangan tersebut.

"Sebetulnya kalau dari faktor kesehatan dengan kondisi ruangan bioskop seperti apa, memang sebenarnya agak riskan, karena memang tidak ada udara yang terbuka," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita di Balai Kota Bandung, Selasa (13/10).

Namun menurutnya, pertimbangan protokol kesehatan dapat dijalankan oleh pengelola bioskop dan masyarakat sehingga bioskop dibuka. Ia mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus ketat dilaksanakan oleh pelaku usaha.

Ia melanjutkan, pembukaan bioskop di masa pandemi Covid-19 bukan rekomendasi dari Dinkes. Menurutnya, syarat pembukaan sektor usaha bukan berasal dari rekomendasi namun mengacu kepada simulasi protokol kesehatan yang dilaksanakan.

"Pembukaan bioskop ini bukan rekomendasi dari dinkes. Memang untuk pelaksanaan sesuatu bukan rekomendasi yang dibutuhkan, tetapi simulasi. Dilakukan dulu simulasi, oh seperti ini, oke ini bisa. Semua dinas juga tidak memberikan rekomendasi tapi simulasi kita lihat langsung," katanya.

Rita melanjutkan, pembukaan bioskop mengacu kepada kondisi Kota Bandung yang sudah membaik di masa pandemi Covid-19  pada bulan kemarin. Namun menurutnya, terdapat hal-hal teknis yang harus dipenuhi pengelola sehingga baru dapat terealisasi saat ini.

Ia mengaku tidak memaksa masyarakat untuk menonton di bioskop namun masyarakat harus memastikan tingkat keamanan. Selain itu, protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan dengan ketat dan baik.

"Saya tidak bisa memaksa atuh ya, tentunya warga juga harus tahu sendiri apakah ini aman tidak untuk yang bersangkutan begitu dengan minimal dua jam berada di ruangan itu. Pokoknya betul-betul harus ketat itu protokol kesehatannya," katanya.

Terkait menonton bioskop dapat meningkatkan imun, menurutnya, kebahagian untuk meningkatkan imun dapat diperoleh dari mana saja seperti berpikir positif, berolahraga termasuk salah satunya menonton di bioskop. Katanya, jika stres yang dialami terlalu dipendam maka akan berpengaruh kepada psikologi.

"Kalau stres kan pasti sedih, jadi pikiran, kan gitu ya, semangat juga agak berkurang jadi daya imunnya menurun. Kalau kebetulan ada virus yang menyerang, kalau daya imun kita menurun bisa saja terserang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement