Selasa 13 Oct 2020 06:26 WIB

Persembahan Juara LA Lakers untuk Sang Legenda

Lakers menyamai pesaing utamanya, Boston Celtics, yang telah meraih 17 gelar juara.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Los Angeles Lakers merayakan kemenangan setelah Lakers mengalahkan Miami Heat 106-93 di Game 6 NBA Finals bola basket Minggu, 11 Oktober 2020, di Lake Buena Vista, Florida.
Foto: AP/John Raoux
Para pemain Los Angeles Lakers merayakan kemenangan setelah Lakers mengalahkan Miami Heat 106-93 di Game 6 NBA Finals bola basket Minggu, 11 Oktober 2020, di Lake Buena Vista, Florida.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Los Angeles (LA) Lakers akhirnya berhasil meraih gelar juara kompetisi bola basket NBA musim ini. Itu setelah dalam Gim 6 Final NBA pada Senin (12/10) di Advent Health Arena, Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS), Lakers menaklukkan Miami Heat, 106-93.

Kemenangan tersebut membuat Lakers unggul 4-2 dengan format best-of-seven. Ini merupakan gelar ke-17 Lakers sepanjang sejarah keikutsertaan di NBA.

Bintang utama Lakers, LeBron James, dinobatkan sebagai pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP) Final musim ini. Pencapaian itu menjadikan LeBron sebagai pemain pertama di NBA yang meraih empat cincin juara dan empat gelar MVP Final di tiga tim berbeda. Sebelumnya tahun 2012 dan 2013, ia meraihnya bersama Miami Heat, dan tahun 2016 bersama Cleveland Cavaliers.

"Sangat berarti untuk mewakili klub bersejarah ini. Perasaan yang luar biasa," ujar LeBron yang mencetak triple-double 28 poin, 14 rebound, dan 10 assist, dilansir dari AFP, Senin.

Adapun Anthony Davis meraih cincin pertama sebagai juara setelah bertahun-tahun frustrasi di New Orleans Pelicans. Sedangkan Rajon Rondo memenangi gelar keduanya setelah juara bersama Celtics pada 2008.

Selama musim reguler, Lakers berhasil menempati posisi teratas Wilayah Barat. Namun di tengah perjalanan, pandemi Covid-19 menghentikan liga pada 4 Maret. Setelah itu liga dilanjutkan dengan sistem gelembung di Orlando mulai 31 Juli. Namun, Lakers tidak tampil maksimal. Meski begitu, posisi unggulan satu Wilayah Barat tetap dipertahankan Lakers.

Tidak maksimalnya permainan Lakers selama gelembung, membuat banyak pengamat justru menjagokan LA Clippers yang akan merebut juara NBA musim ini. Apalagi kemudian di playoff pertama, Lakers kalah di gim pertama dari Portland Trail Blazers 93-100. Namun kemudian Lakers terus melaju dan menang 4-1.

Laju Lakers makin sulit dibendung, walaupun liga sempat terhenti karena protes aksi kekerasan di AS. Bahkan Lakers sempat menyatakan tidak akan melanjutkan liga.

Namun kemudian Lakers melanjutkan kompetisi dan di semifinal Wilayah Barat menang 4-1 atas Houston Rockets. Pada final Wilayah Barat, Lakers menang 4-1 dari Denver Nuggets. Kala itu Nuggets juga diperkirakan bakal melakukan comeback setelah tertinggal 1-3. Namun ternyata Lakers lebih tangguh hingga akhirnya juara usai menaklukkan Miami Heat 4-2 di partai puncak.

Persembahan untuk legenda

LA Lakers dirundung duka memasuki tahun 2020. Salah satu legenda Lakers, Kobe Bryant dan putrinya, Gianna Bryant, beserta tujuh penumpang lainnya tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter pada 26 Januari lalu. Usai tragedi tersebut, Lakers berjanji untuk memainkan musim ini untuk menghormati Bryant.

Dalam pidatonya di depan penonton Staples Center yang menangis di pertandingan pertama setelah tragedi itu, LeBron berjanji secara terbuka.

"Satu hal yang selalu kami bagikan adalah tekad untuk menang dan menjadi hebat,” kata LeBron. "Saya ingin terus bersama rekan satu tim untuk melanjutkan warisannya karena itulah yang diinginkan Kobe Bryant."

Kini tekad tersebut telah diwujudkan LeBron James dkk. Sepanjang perjalanan musim, Lakers hanya kalah lima kali dalam 21 pertandingan. Para penggawa Lakers meneriakkan yel-yel untuk Bryant, “1-2-3-Mamba!”

Keberhasilan Lakers merebut gelar juara tahun ini, menempatkan tim kebanggaan warga LA ini menyamai rekor Boston Celtics dengan torehan 17 gelar juara sepanjang sejarah klub. Lakers pertama kali merebut gelar juara NBA pada tahun 1949. Ketika itu tim masih bernama Minneapolis Lakers. Sejak itu, Lakers--kecuali tahun 1951--terus mendominasi kompetisi basket paling akbar di dunia ini hingga 1954.

Setelah itu dominasi Lakers diambil alih oleh Boston Celtics yang menguasai liga di tahun 1960-an hingga 1970-an. Lakers baru bisa kembali mendominasi di tahun 1980-an.

Pada tahun 1990-an Lakers meredup. Sinarnya tertutup oleh Chicago Bulls dengan megabintangnya, Michael Jordan. Lakers kembali mendominasi saat era Kobe Bryant. Di era Bryant, Lakers terakhir kali merebut gelar juara pada 2010.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement