Senin 12 Oct 2020 16:28 WIB

Ini Golongan yang Mendapat Prioritas Vaksinasi Covid-10

Total ada lima kelompok yang diprioritaskan untuk segera divaksinasi. 

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menetapkan ada 102,4 juta orang yang akan diprioritaskan mendapat layanan vaksinasi pada gelombang awal distribusi vaksin Covid-19. Vaksin memang diutamakan untuk disuntikkan kepada pihak-pihak yang memiliki tingkat kerentanan tertular virus corona yang tinggi dan memiliki fungsi penting dalam menjalankan pelayanan publik. Total ada lima kelompok yang diprioritaskan untuk segera divaksinasi. 

Kelompok pertama yang diprioritaskan adalah garda terdepan seperti tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dan pelayan publik seperti TNI, Polri, serta aparat hukum. Kelompok tersebut berjumlah 3,5 juta orang. 

Kelompok kedua adalah masyarakat, yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat daerah seperti kecamatan, desa, hingga RT/RW, dan sebagian pelaku ekonomi di daerah. Jumlahnya mencapai 5,6 juta orang. 

Kelompok ketiga yang masuk dalam prioritas vaksinasi adalah tenaga pendidik, seperti guru PAUD, guru TK, guru SD hingga SMA, dan tenaga pengajar di perguruan tinggi. Jumlahnya sebanyak 4,4 juta orang. 

Kelompok keempat, aparatur pemerintahan, baik di pusat, daerah, dan legislatif. Jumlah kelompok ini adalah 2,3 juta orang. Kelompok kelima, peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI). Mereka adalah peserta BPJS yang iurannya ditanggung ngara. Jumlahnya, 86,6 juta orang. 

Di luar kelima kelompok prioritas tersebut ada lagi target penerima vaksin lainnya, yakni masyarakat dan pelaku ekonomi lain sebanyak 57,5 juta orang. Jadi total target penerima vaksin di Indonesia adalah 160 juta orang. Dengan asumsi setiap orang akan menerima dua suntikan vaksin, maka kebutuhan vaksin untuk masyarakat Indonesia mencapai 320 juta dosis. 

“Tadi juga Bapak Presiden meminta agar roadmap pemberian vaksin diselesaikan minggu ini," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Senin (12/10). 

Pemerintah juga menyiapkan Rp 3,7 triliun untuk membayar uang muka (DP) pemesanan vaksin buatan AstraZeneca, produsen farmasi asal Inggris. Total, pemerintah telah mengamankan pasokan 270 juta dosis vaksin Covid-19 sampai tahun 2021. Jumlah dosis tersebut akan digunakan untuk vaksinasi terhadap 135 juta orang. Sisa kebutuhan vaksin, sekitar 50 juta dosis akan dipenuhi pada 2022.  

Beberapa perusahaan pembuat vaksin yang telah menyampaikan komitmennya untuk memasok vaksin, di antaranya Sinovac, Sinopharma, dan Cansino. Ketiganya sama-sama berkantor pusat di China. Sementara pabrikan farmasi lain yang masih dalam tahap penjajakan komitmen dengan Indonesia, adalah AstraZeneca dari Inggris, Novavax dan Prizer dari AS, dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapan Epidemi (CEPI). 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement