Senin 12 Oct 2020 12:16 WIB

Arkeolog Ungkap Istana Tempat Alexander Agung Lahir

Istana tempat Alexander Agung lahir akan dibuka pada 2021

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Patung Alexander The Great.
Foto: EPA
Patung Alexander The Great.

REPUBLIKA.CO.ID, PELLA – Arkeolog mengungkap istana tempat Aleksander Agung dilahirkan. Mereka memperkirakan situs tersebut akan dapat menerima pengunjung mulai musim panas 2021. Istana ini terletak di Pella, Makedonia barat, Yunani utara.

Gedung itu sudah digali pada tahun 1957. Awalnya, tidak ada yang tahu itu adalah istana. Raja Makedonia tumbuh di sana.

Baca Juga

Tak jauh dari gedung, terdapat arena yang digunakan oleh ahli waris dan anak-anak berolahraga. Anak-anak juga berenang untuk melatih tubuh mereka di kolam renang besar.

"Istana memiliki karakter publik dan di dalamnya adalah ruangan tempat perjamuan berlangsung dan ruangan tahta. Jika saya dizinkan untuk menggunakan ungkapan ini secara proporsional," kata Kepala Ephorate of Antiquities of Pella, Elisavet Tsigarida kepada kantor berita Amna, dilansir di Keep Talking Greece, Senin (12/10).

Dia menekankan penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, saat ini sedang berjalan lancar. Tercatat situs tersebut dapat dikunjungi pada musim panas 2021, jika semuanya berjalan lancar.

Pengunjung akan melihat denah istana di tingkat pondasi. Tujuan Ephorate of Antiquities adalah menyajikan tur digital pusat penerimaan pengunjung yang diharapkan akan dibangun pada tahun 2023.

Di sana orang dapat melihat representasi digital tidak hanya dari istana tempat raja Makedonia lahir, tetapi dari ansambel bangunan yang terdiri dari tujuh bangunan besar. Dilengkapi dengan halaman dalam, koridor, tangga, dan galeri yang terhubung satu sama lain.

“Total luas bangunan sekitar 70 hektare. Dimensi ini bisa dipahami jika kita memperhitungkan fakta bahwa Pella waktu itu adalah ibu kota Kerajaan Makedonia,” ujar dia.

Istana sempat menjadi lebih kecil, tapi setelah kampanye Aleksander Agung diperluas. Periode 320-250 Sebelum Masehi (SM) adalah masa kemakmuran besar bagi Makedonia. Sementara kekayaan istananya juga terkenal.

“Kami tidak lupa sepanjang abad ketiga dan kedua SM, Pella adalah pusat Kerajaan Makedonia, salah satu negara bagian terpenting pada masa itu,” ucap dia.

Bagaimanapun, inilah alasan mengapa istana itu dijarah oleh Romawi ketika Makedonia dikalahkan pada 168 SM, mereka langsung datang ke Pella.

Menurut Tsigarida, orang Romawi tidak menghancurkan kota tetapi menjarah istana, mengincar harta karun. Mereka bahkan menjadikan raja dan keluarganya sebagai budak di Roma, yang menunjukkan kemenangan mereka.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement