Ahad 11 Oct 2020 23:09 WIB

Penampakan Lintang Kemukus di Jatim, Ini Penjelasan LAPAN Pasuruan

Penampakan Lintang Kemukus di Jatim, Ini Penjelasan LAPAN Pasuruan

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Penampakan Lintang Kemukus di Jatim, Ini Penjelasan LAPAN Pasuruan
Penampakan Lintang Kemukus di Jatim, Ini Penjelasan LAPAN Pasuruan

jatimnow.com - Sebuah postingan yang menyebut adanya penampakan lintang kemukus di langit Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.

"Mohon konfirmasinya, bagi yang tinggal di daerah Tuban. Ada penampakan seperti ekor lintang kemukus jam 22.11 wib. Sumber : Info Pekalongan Raya (Facebook)," tulis akun Gede Sukadana dalam Postingannya yang 134 kali di retweet, 84 tweet kutipan dan disukai 397 akun.

Kepala Lembaga Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN Kabupaten Pasuruan, Dian Yudha Risdianto, mengaku belum menemukan data terkait kebenaran fenomena itu.

"Untuk sementara saya belum ada data terkait hal tersebut. Dari jejaring komunitas juga belum ada laporan yang sama," jelas Yudha, Minggu (11/10/2020).

Sedangkan Peneliti Aktivitas Matahari dan Peringatan Dini Antariksa LAPAN Kabupaten Pasuruan, Bambang Setiahadi mengatakan jika suatu objek dapat diketahui jika ada dua tangkapan gambar dari dua wilayah berbeda.

Sebab dari pantauan di minimal dua wilayah berbeda tersebut, bisa diketahui ketinggiannya. Dari perkiraan ketinggian itu, bisa diketahui jenis benda apa yang melintas di langit bumi.

"Belum ada satu hal yang ketinggiannya kita tahu, kira-kira ada dua gambar yang diambil secara bersamaan dari tempat yang berbeda, misalnya satu melihat dari Tuban, satu dari Pasuruan, itu lebih mudah. Jangan-jangan (Foto viral lintang kemukus) itu pantulan lampu merah terus difoto, atau pantulan kaca di malam hari. Jadi kami tidak bisa menyimpulkan apa-apa," tegasnya.

Terkait pengertian tentang apa itu Lintang Kemukus, Bambang mengatakan jika sebutan itu adalah penamaan Jawa yang identik untuk menggambarkan komet.

"Ilmiahnya, lintang kemukus itu komet. Komet itu bisa terlihat berhari-hari. Tapi kalau meteor atau benda jatuh ke bumi, paling satu detik sampai dua detik, kelihatan terus langsung hilang," ungkapnya.

Terkait adanya mitos tertentu yang berkembang terkait munculnya lintang kemukus jika bisa dilihat dari bumi, Bambang mengatakan jika itu hanya masyarakat yang menghubung-hubungkan saja.

"Itu hanya menghubung-hubungkan saja. Komet itu kan sebenarnya benda langit yang mengorbit kepada matahari dan lintasannya sangat lonjong sekali. Ketika didekat matahari, komet itu terkena angin ionisasi dari mata hari, sehingga berpendar kelihatan ekornya. Setelah jauh dari matahari ya tidak kelihatan apa-apa," tukasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement