Sabtu 10 Oct 2020 16:52 WIB

Satgas Covid-19: Warga Selesai Isolasi di Sumsel 5.035 Orang

Total ada 6.667 temuan kasus di Sumsel selama periode 23 Maret hingga 9 Oktober.

Petugas menyemprotkan disinfektan di kamar hotel yang akan dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Pemerintah Kota Bekasi mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan menyiapkan 90 kamar di salah satu hotel untuk ruang isolasi mandiri.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas menyemprotkan disinfektan di kamar hotel yang akan dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Pemerintah Kota Bekasi mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan menyiapkan 90 kamar di salah satu hotel untuk ruang isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jumlah warga terkonfimasi positif Covid-19 di Sumatera Selatan yang telah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh oleh satgas penanganan mencapai 5.035 orang dari total 6.667 temuan kasus selama periode 23 Maret hingga 9 Oktober 2020.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sumsel, Sabtu (10/10), ke-5.035 orang selesai isolasi tersebut rasionya 75,41 persen dari total kasus positif, dampaknya peringkat kesembuhan di Sumsel secara nasional lebih tinggi dibandingkan data temuan kasus.

"Tetapi Covid-19 di Sumsel sampai saat ini belum terkendali karena indikator yang paling penting itu adalah penambahan kasus baru, selanjutnya diikuti angka kesembuhan," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri.

Kota Palembang mencatatkan angka kesembuhan tertinggi di Sumsel sebanyak 2.486 orang, di susul Muara Enim (584), Lubuklinggau (458), Banyuasin (300), Musi Banyuasin (169), Prabumulih (165), PALI (137), Ogan Ilir (128), Lahat (107).

Kemudian Musi Rawas (105), Muratara (105), OKI (83), OKU (83), OKU Timur (45), luar wilayah Sumsel (34), Empat Lawang (28), Pagaralam (14), dan OKU Selatan (4).

Menurut dia masih terdapat 1.272 kasus dalam penanganan di Sumsel per 9 Oktober, paling banyak berada di Kota Palembang dan Lubuklinggau.

Sementara untuk kasus kematian tercatat berjumlah 370 kasus atau 5,54 persen dari tota kasus, angka kematian terbilang tinggi karena setiap hari bertambah pengaruh kondisi kasus yang datang ke rumah sakit dalam kondisi berat.

"Kami imbau masyarakat Sumsel segeralah ke fasilitas kesehatan jika mendapati gejala Covid-19, ada atau tidaknya riwayat kontak dengan kasus," tambahnya.

Ia juga mendorong masyarakat agar melakukan uji swab mandiri jika memiliki riwayat kontak dengan kasus namun tidak di uji swab oleh satgas Covid-19, sebab uji swab saat ini memang hanya diperuntukan kontak yang bergejala.

Semakin banyak ditemukan kasus baru maka mempermudah satgas untuk menekan penyebaran kasus dengan pelacakan, pengetesan dan penanganan isolasi maupun perawatan rumah sakit, kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement